termotok.blogspot.com - Hasil Muktamar NU 2015 - Upaya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerapkan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) untk memilih rais aam syuriah akhirnya kandas. Pemilihan rais aam ni diserahkan kepada sidang para rais syuriah / ulama.
Keputusan ni berdasarkan sidang pleno yg membahas tata tertib (tatib) Muktamar ke-33 NU yg digelar di Jombang, Jawa Timur, kemarin. Sehari sebelumnya, pembahasan tatib ni berjalan alot dan diwarnai kericuhan karena sebagian peserta menolak sistem AHWA. Kebuntuan baru mencair setelah Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) turun tangan.
Gus Mus menyampaikan keputusan musyawarah yg dilakukannya kemarin bersama para kiai sepuh, muhtasyar dan rais syuriah se-Indonesia terkait polemik AHWA. Inti keputusan tersebut adlh AHWA akan dibahas pd sidang komisi dan akan diplenokan. Pemilihan rais aam akan dilakukan secara musyawarah oleh para ulama / rais syuriah dari tiap pengurus wilayah dan cabang NU se-Indonesia.
Namun, jika tak ada kata sepakat, pemilihan akan dilakukan lewat voting. Ini urusan memilih rais aam. Cara berpikir para kiai dan saya, kiai akan memilih pemimpin kiai. Kiai-kiai akan memilih imamnya kiai. Karenanya solusinya, kalau tak bisa mufakat, maka akan dilakukan pemungutan suara khusus oleh raisrais, kata Gus Mus. Tetapi kalau muktamirin masih tak sepakat dgn solusi yg ditawarkan seorang Mustofa Bisri, saya terima dgn kerendahan hati, lanjutnya.
Seusai pidato Gus Mus, Steering Comitee Sidang Pleno Pembahasan Tatib Slamet Efendi Yusuf lantas melanjutkan pembahasan pasal 19 mengenai pemilihan rais aam yg sempat tertunda. Apakah saran rais aam bisa ditetapkan menjadi pasal 19? tanya Slamet, yg langsung dijawab setuju oleh para muktamirin.
Gus Mus menekankan hal ni sesuai dgn Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pasal 41 ayat 1 yg mengamanatkan pemilihan dilakukan dgn cara musyawarah mufakat, jika tak bisa dgn pemungutan suara / voting. Tangis haru mengakhiri sidang pleno tatib Muktamar ke- 33 NU ini.
Ribuan muktamirin diam tertunduk dan menitikkan air mata begitu Gus Mus menyampaikan hasil musyawarah para kiai sepuh, muhtasyar, dan rais syuriah se-Indonesia. Gus Mus mengungkapkan kekecewaannya setelah melihat kericuhan yg mewarnai muktamar. Di sini NU didirikan. Apakah kita mau melumpuhkan jg di sini. Saya malu kepada KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Sansuri. Ingatlah NU lebih besar daripada persoalan tetek bengek ini, NU lebih besar, tutur Gus Mus.
Gus Mus menyampaikan pidato selama 30 menit tersebut dgn tersedu, bahkan beberapa kali suara pengasuh Ponpes Raudlotut Tolibin Rembang ni bergetar. Sejak semalam saya belum tidur. Bukan karena apa, tetapi karena memikirkan Anda sekalian. Tolong maafkan saya. Kalau perlu, saya akan mencium kaki Anda untk menunjukkan tawadu Anda seperti diajarkan Kiai Hasyim, ujarnya.
Muktamirin yg hadir hanya diam mendengarkan petuah pimpinan tertinggi NU tersebut. Beberapa muktamirin bahkan tampak menangis. Tidak terdengar satu pun yg bicara keras seperti yg terjadi pd malam sebelumnya. Dengarkan pimpinan Anda, saya sebagai rais aam. Kalau tak Anda dengarkan, buat apa saya menjabat, lepaskan saja saya, saya akan pulang menjadi warga NU biasa, kata Gus Mus.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj membantah beredarnya informasi di kalangan muktamirin yg menyatakan dirinya mundur dari bursa calon ketua umum PBNU periode 2015-2020. Saya tak pernah sama sekali mengatakan mengundurkan diri dari pencalonan, tegasnya sebelum membacakan laporan pertanggung jawabannya kemarin.
Said menilai isu pengunduran dirinya tersebut sengaja diembuskan orang tak bertanggung jawab. Saya tak mundur. Saya siap kalah dan siap menang. Pasrah terhadap ketentuan Allah SWT melalui keputusan muktamar, imbuhnya.
Said jg tak mempermasalahkan siapa calon Rais Aam PBNU yg nantinya akan terpilih dlm kepengurusan PBNU nanti. Adapun laporan pertanggungjawaban Said Aqil Siradj yg dibacakan tadi malam telah diterima oleh peserta muktamar NU.
Sumber: http://koran-sindo.com/read/1029110/149/ahwa-kandas-ulama-tentukan-rais-aam-1438654119
Keputusan ni berdasarkan sidang pleno yg membahas tata tertib (tatib) Muktamar ke-33 NU yg digelar di Jombang, Jawa Timur, kemarin. Sehari sebelumnya, pembahasan tatib ni berjalan alot dan diwarnai kericuhan karena sebagian peserta menolak sistem AHWA. Kebuntuan baru mencair setelah Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) turun tangan.
Pj Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) memberikan keterangan terkait polemik tata tertib muktamar tentang pemilihan Rais Aam dlm Muktamar Ke-33 NU di Alun-alun Jombang, Jawa Timur |
Gus Mus menyampaikan keputusan musyawarah yg dilakukannya kemarin bersama para kiai sepuh, muhtasyar dan rais syuriah se-Indonesia terkait polemik AHWA. Inti keputusan tersebut adlh AHWA akan dibahas pd sidang komisi dan akan diplenokan. Pemilihan rais aam akan dilakukan secara musyawarah oleh para ulama / rais syuriah dari tiap pengurus wilayah dan cabang NU se-Indonesia.
Namun, jika tak ada kata sepakat, pemilihan akan dilakukan lewat voting. Ini urusan memilih rais aam. Cara berpikir para kiai dan saya, kiai akan memilih pemimpin kiai. Kiai-kiai akan memilih imamnya kiai. Karenanya solusinya, kalau tak bisa mufakat, maka akan dilakukan pemungutan suara khusus oleh raisrais, kata Gus Mus. Tetapi kalau muktamirin masih tak sepakat dgn solusi yg ditawarkan seorang Mustofa Bisri, saya terima dgn kerendahan hati, lanjutnya.
Baca Juga: Dalang AHWA Ternyata Salah Satu Parpol
Seusai pidato Gus Mus, Steering Comitee Sidang Pleno Pembahasan Tatib Slamet Efendi Yusuf lantas melanjutkan pembahasan pasal 19 mengenai pemilihan rais aam yg sempat tertunda. Apakah saran rais aam bisa ditetapkan menjadi pasal 19? tanya Slamet, yg langsung dijawab setuju oleh para muktamirin.
Gus Mus menekankan hal ni sesuai dgn Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pasal 41 ayat 1 yg mengamanatkan pemilihan dilakukan dgn cara musyawarah mufakat, jika tak bisa dgn pemungutan suara / voting. Tangis haru mengakhiri sidang pleno tatib Muktamar ke- 33 NU ini.
Ribuan muktamirin diam tertunduk dan menitikkan air mata begitu Gus Mus menyampaikan hasil musyawarah para kiai sepuh, muhtasyar, dan rais syuriah se-Indonesia. Gus Mus mengungkapkan kekecewaannya setelah melihat kericuhan yg mewarnai muktamar. Di sini NU didirikan. Apakah kita mau melumpuhkan jg di sini. Saya malu kepada KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Sansuri. Ingatlah NU lebih besar daripada persoalan tetek bengek ini, NU lebih besar, tutur Gus Mus.
Baca Juga: Panitia Tetap Paksakan AHWA, Muktamar NU Kembali Bergejolak
Gus Mus menyampaikan pidato selama 30 menit tersebut dgn tersedu, bahkan beberapa kali suara pengasuh Ponpes Raudlotut Tolibin Rembang ni bergetar. Sejak semalam saya belum tidur. Bukan karena apa, tetapi karena memikirkan Anda sekalian. Tolong maafkan saya. Kalau perlu, saya akan mencium kaki Anda untk menunjukkan tawadu Anda seperti diajarkan Kiai Hasyim, ujarnya.
Muktamirin yg hadir hanya diam mendengarkan petuah pimpinan tertinggi NU tersebut. Beberapa muktamirin bahkan tampak menangis. Tidak terdengar satu pun yg bicara keras seperti yg terjadi pd malam sebelumnya. Dengarkan pimpinan Anda, saya sebagai rais aam. Kalau tak Anda dengarkan, buat apa saya menjabat, lepaskan saja saya, saya akan pulang menjadi warga NU biasa, kata Gus Mus.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj membantah beredarnya informasi di kalangan muktamirin yg menyatakan dirinya mundur dari bursa calon ketua umum PBNU periode 2015-2020. Saya tak pernah sama sekali mengatakan mengundurkan diri dari pencalonan, tegasnya sebelum membacakan laporan pertanggung jawabannya kemarin.
Baca Juga: Profil Calon Ketua Umum PBNU 2015 - 2020
Said menilai isu pengunduran dirinya tersebut sengaja diembuskan orang tak bertanggung jawab. Saya tak mundur. Saya siap kalah dan siap menang. Pasrah terhadap ketentuan Allah SWT melalui keputusan muktamar, imbuhnya.
Said jg tak mempermasalahkan siapa calon Rais Aam PBNU yg nantinya akan terpilih dlm kepengurusan PBNU nanti. Adapun laporan pertanggungjawaban Said Aqil Siradj yg dibacakan tadi malam telah diterima oleh peserta muktamar NU.
Sumber: http://koran-sindo.com/read/1029110/149/ahwa-kandas-ulama-tentukan-rais-aam-1438654119
other source : http://detik.com, http://wikipedia.org, http://kabarmakkah.com
0 Response to "Hasil Muktamar NU: AHWA Kandas, Ulama Tentukan Rais Aam - Tanyajawab"
Posting Komentar