Perayaan Valentines day bagian syiar Nasrani
Boleh jadi tanggal 14 Pebruari tiap tahunnya merupakan hari yg ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ni maupun di berbagai belahan bumi. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untk mengungkapkan rasa kasih sayang. Lalu Bagaimana islam memandang Valentine ?
Dan seiring dgn masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dgn berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasan valentine tiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.
Perayaan Valentines Say adalah Bagian dari Syiar Agama Nasrani
Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia , yg merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ni digambarkan sebagai laki-laki yg setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.
Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dgn mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa.
Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dlm kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yg mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yg sangat dibanggakan di Roma kala itu.
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yg berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pd tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.
Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dlm sebuah kotak. Lalu tiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yg namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yg memilihnya.
Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dgn kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.
Valentins Day menurut literatur ilmiyah yg kita dpt menunjukkan bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani.
Bahkan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal ari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pd tahun 496 yg memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dlm agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yg bernama Valentines Day.
The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pd 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ni menjadi hari perayaan gereja dgn nama Saint Valentines Day untk menghormati St. Valentine yg kebetulan mati pd 14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Keterangan seperti ni bukan keterangan yg mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ni menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno. Sementara di dlm tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno.
Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tak akan menyembah apa yg kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yg Aku sembah. Dan Aku tak pernah menjadi penyembah apa yg kamu sembah. Dan kamu tak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yg Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. (QS. Al-Kafirun: 1-6)
Kalau dibanding dgn perayaan natal, sebenarnya nyaris tak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan Valentine ni sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri perayaan Natal masih jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka seharusnya jg ada fatwa yg mengharamkan perayaan valentine khusus buat umat Islam.
Mengingat bahwa masalah ni bukan semata-mata budaya, melainkan terkait dgn masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.
Virus Pink Valentine’s day bahkan sudah menjadi epidemik dinegara negara Islam Arab
Valentine Berasal dari Budaya Syirik.
Ken Swiger dlm artikelnya Should Biblical Christians Observe It? mengatakan, Kata Valentine berasal dari bahasa Latin yg berarti, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa. Kata ni ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi.
Disadari / tak ketika kita meminta orang menjadi to be my Valentine, berarti sama dgn kita meminta orang menjadi Sang Maha Kuasa. Jelas perbuatan ni merupakan kesyirikan yg besar, menyamakan makhluk dgn Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si Cupid (bayi bersayap dgn panah) itu adalah putra Nimrod the hunter dewa matahari.
Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dgn ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yg berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yg sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik yg di dlm Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.
Walhasil, semangat Valentine ni tak lain adalah semangat yg bertabur dgn simbol-simbol syirik yg hanya akan membawa pelakunya masuk neraka, naudzu billahi min zalik.
Semangat valentine adalah Semangat Berzina
Perayaan Valentines Day di masa sekarang ni mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dgn dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ni identik dgn pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yg paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dgn mengatasnamakan semangat cinta kasih.
Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.
Bahkan tak sedikit para orang tua yg merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dgn teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untk mengungkapkan kasih sayang.
Padahal kasih sayang yg dimaksud adalah zina yg diharamkan. Orang barat memang tak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yg artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yg terkait dgn perasan dan hati, tetapi tiap kita tahu bahwa makna make love / bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dlm bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.
Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tak lain adalah kata lain dari pelacur / menjaja kenikmatan seks?
Di dlm syair lagu romantis barat yg jg melanda begitu banyak lagu pop di negeri ini, ungkapan make love ni bertaburan di sana sini. Buat orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yg dilindungi undang-undang.
Bahkan para orang tua pun tak punya hak untk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dgn teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja, tak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun diharamkan. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yg keji. Dan suatu jalan yg buruk. (QS Al-Isra: 32)
Valentine ternyata sudah sangat melekat di Indonesia
sumber
source : http://fb.com, http://sraksruk.blogspot.com, http://google.com
0 Response to "arti warna pink valentine day menurut pandangan islam"
Posting Komentar