This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Dampak Polusi Suara Pada Kehamilan

Dampak Polusi Suara Pada Kehamilan
termotok.blogspot.com - Perhatian untk ibu hamil di trimester ketiga, perhatikan dampak polusi suara pd kehamilan. Hindari suasana bising. Sekalipun telinga ibu sudah ditutup rapat, polusi suara tetap dpt menembus rahim sehingga janin pun terganggu.

Ibu tentu tahu, Amerika Serikat dikenal jg sebagai kota dgn polusi suara yg sudah masuk dlm level memprihatinkan. Polusi suara itu berasal dari kendaraan bermotor dan mesin kerja / industri. Nah, dari negeri ni muncul sebuah penelitian yg mengejutkan bahwa ada hubungan kuat antara bising dgn kehamilan, yg intinya : polusi suara bisa berpengaruh negatif terhadap kehamilan.

Hal tersebut bisa terjadi karena suara bising level tertentu dpt mengakibatkan meningkatnya kerja hati, pernapasan, menghambat penyerapan kulit dan tekanan kerangka otot, sistem pencernaan berubah, serta meningkatnya gerak jantung. Hasil tersebut diperkuat dgn sebuah penelitian di Jerman yg membuktikan suara bising bisa meningkatkan angka terjadinya serangan jantung sebanyak 20%.
Dari Kelahiran Prematur Hingga Cacat
Berikut ni aneka dampak polusi suara pd kehamilan :
  1. Kelahiran Prematur. Ibu hamil yg sering terpapar suara bising berisiko mengalami persalinan prematur cukup besar. Sebuah penelitian menyebutkan, ibu hamil yg terpapar suara berkekuatan 80 desibel (dB) selama 8 jam meningkatkan resiko persalinan prematur, 1,6 kali lebih besar.
    Studi lain yg dilakukan di Shizuoka, Jepang (1997-2008) mengungkap, perempuan hamil yg tinggal / sering berhadapan dgn keramaian, kebisingan, dan kemacetan jalan raya, memiliki risiko cukup besar (sekitar 50%) untk mengalami kelahiran prematur. Menurut studi tersebut, sebaiknya ibu hamil tak terlalu sering berhadapan dgn kondisi keramaian lalu lintas dan tak tinggal di daerah (area) yg terlalu dekat dgn jalan raya. Alasannya selain polusi suara, polusi udara menjadi pemicu utama yg perlu untk diwaspadai.
  2. Tingkatkan Risiko Preeklamsia. Suara bising jg bisa meningkatkan tekanan darah dan mampu membuat ibu letih. Hasil studi di Universitas California, polusi suara dpt membahayakan kehamilan karena meningkatkan risiko preeklamsia (sekitar 42%). Preeklamsia merupakan keluhan kehamilan yg cukup serius, ditandai dgn hipertensi, pembengkakan pd kaki, serta bisa sangat membahayakan ibu dan janinnya.
  3. Berat Badan Bayi Menurun. Sebuah penelitian menyebutkan, adanya penurunan berat badan bayi yg lahir dari ibu yg tinggal di dekat bandara dgn tingkat kebisingan lebih dari 60 dB. Pada penelitian lainnya dijumpai penurunan berat badan bayi lahir yg signifikan jika ibu hamil terpapar tingkat kebisingan lebih dari 99 dB dibandingkan dgn yg terpapar tingkat kebisingan rendah.
  4. Gangguan Pertumbuhan Janin Dan Efek Teratogenik. Jika ibu hamil sering terpapar suara bising diatas 80 dB, bayi yg dikandungnya bisa mengalami gangguan pertumbuhan / gagal tumbuh. Bahkan, suara bising jg bisa menyebabkan kecacatan lahir pd bayi.
  5. Perubahan Tingkah Laku. Penelitian pd monyet yg tengah mengandung menunjukkan kenaikan kortisol dan kortikotropin (hormon yg keluar kala seseorang stres) saat terpapar kebisingan. Efeknya adlh perubahan kebiasaan tingkah laku.
  6. Gangguan Pendengaran. Anak yg sejak dlm kandungan sudah terkontaminasi suara bising, di usia 4-10 tahun lebih berisiko mengalami gangguan pendengaran frekuensi tinggi dibandingkan anak lain, berusia sama, yg tak pernah terpapar suara bising. Biasanya anak yg seperti ni terdeteksi terlambat bicara.
Peraturan K3
Untuk menghindari gangguan pendengaran pd ibu dan janin yg disebabkan oleh kebisingan lingkungan kerja, sudah seharusnya perusahaan menaati peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Termasuk tak menempatkan karyawati yg tengah hamil di lokasi kerja dgn kebisingan tinggi, di atas 80 dB. Jika ibu hamil adlh seorang musisi / penyanyi, sebaiknya hindari lagu-lagu berirama keras dan menyetel sound keras-keras saat di ruang latihan ataupun ketika konser.
Berapa Lama Batas Kebisingan ?
Seperti kita ketahui, beberapa profesi erat terkait dgn polusi suara, seperti pengebor jalan bahkan polisi lalu lintas. The Workplace and Safety (noise) Compliance Standar, 1995, SL No. 381 menyatakan bahwa batasan kebisingan adlh 8 jam terus menerus pd level tekanan suara 85 dB(A). Berikut ni dalah sekilas gambarannya :
Dampak Polusi Suara Pada Kehamilan
Tingkat Kebisingan
Kalau dilihat dari data tingginya tingkat kebisingan mulai suara lalu lintas sampai suara pesawat terbang yg dpt mempengaruhi keadaan janin, maka dpt diperkirakan jenis kebisingan mana yg masih layak bagi ibu hamil.
Dampak Polusi Suara Pada Kehamilan
Hindari Suara Bising
Jelaslah sudah, betapa suara bising dpt berpengaruh cukup kuat pd kehamilan. Meskipun ibu hamil sudah menutup telinganya, tapi jika berada di lingkungan dgn polusi suara tinggi, maka janin yg dikandung tetap akan terpapar suara bising. Hal ni harus diperhatikan benar, terutama sejak usia kehamilan 27-29 minggu, karena pd usia tersebut, alat pendengaran janin sudah terbentuk sempurna.

Ibu hamil yg hidup di kota besar, seperti megapolitan Jakarta, tentu mudah sekali terpapar suara bising, apalagi jika ibu aktif seharian berada di luar rumah. Ibu harus waspada terhadap kebisingan di sekitarnya, apakah berbahaya / tak terhadap bayi yg dikandungnya. Selanjutnya, ibu harus tahu berapa desibel (dB) suara yg ada di sekitarnya. Jika di atas 80 dB, baiknya ibu menghindari lingkungan tersebut.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ni ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

source : http://fb.com, http://detik.com

0 Response to "Dampak Polusi Suara Pada Kehamilan"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *