termotok.blogspot.com - Kisah Haji - Selalu saja ada kemudahan dari Allah untk hambaNya yg benar-benar berniat ingin melaksanakan ibadah haji. Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang Nenek tukang pijat yg tak pernah mematok harga bagi semua orang yg ingin dipijatnya.
Adalah Sami binti Sanuji (74), seorang nenek yg sehari-harinya bekerja sebagai tukang pijat di Medan, Sumatera Utara, berhasil mewujudkan impian untk melaksanakan ibadah haji ke Makkah.
Setelah menabung selama 15 tahun, nenek dari 31 cucu ni terdaftar sebagai jamaah calon haji kloter 15 embarkasi Medan. Ia akan berangkat pd 5 September 2015.
Perempuan yg akrab disapa Nenek Tiwi ni dikenal warga sekitar sebagai tukang pijat yg melayani pasien di dlm dan luar rumah. Pasiennya tak hanya orang dewasa, melainkan jg anak-anak dan ibu yg baru melahirkan.
Selama menjadi tukang pijat, Nenek Tiwi tak pernah mematok biaya dan hanya menerima imbalan secara sukarela dari pasien. Dengan rajin, warga di kawasan Jalan Sembada 17, Kompleks Koserna, Kecamatan Medan Selayang, itu mengumpulkan rezeki yg diperoleh untk berangkat haji.
Sebelum menjadi tukang pijat, Nenek Tiwi jg pernah menjadi tukang cuci pakaian keliling. Hal itu dilakukan untk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meski demikian, dia tak lupa menyisihkan uang hasil keringatnya agar bisa berangkat haji.
Kini semua persiapan dan barang bawaan berhaji Nenek Tiwi telah disusun rapi. Anak dan cucunya jg selalu setia membantu untk memeriksa serta menyusun barang-barang yg akan dibawa ke Tanah Suci.
Keikhlasan dan kegigihan Nenek Tiwi untk mewujudkan mimpi berangkat haji semestinya menjadi panutan dan inspirasi bagi kita semua.
Adalah Sami binti Sanuji (74), seorang nenek yg sehari-harinya bekerja sebagai tukang pijat di Medan, Sumatera Utara, berhasil mewujudkan impian untk melaksanakan ibadah haji ke Makkah.
Setelah menabung selama 15 tahun, nenek dari 31 cucu ni terdaftar sebagai jamaah calon haji kloter 15 embarkasi Medan. Ia akan berangkat pd 5 September 2015.
Sami binti Sanuji (74) |
Perempuan yg akrab disapa Nenek Tiwi ni dikenal warga sekitar sebagai tukang pijat yg melayani pasien di dlm dan luar rumah. Pasiennya tak hanya orang dewasa, melainkan jg anak-anak dan ibu yg baru melahirkan.
Selama menjadi tukang pijat, Nenek Tiwi tak pernah mematok biaya dan hanya menerima imbalan secara sukarela dari pasien. Dengan rajin, warga di kawasan Jalan Sembada 17, Kompleks Koserna, Kecamatan Medan Selayang, itu mengumpulkan rezeki yg diperoleh untk berangkat haji.
Sebelum menjadi tukang pijat, Nenek Tiwi jg pernah menjadi tukang cuci pakaian keliling. Hal itu dilakukan untk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meski demikian, dia tak lupa menyisihkan uang hasil keringatnya agar bisa berangkat haji.
Kini semua persiapan dan barang bawaan berhaji Nenek Tiwi telah disusun rapi. Anak dan cucunya jg selalu setia membantu untk memeriksa serta menyusun barang-barang yg akan dibawa ke Tanah Suci.
Keikhlasan dan kegigihan Nenek Tiwi untk mewujudkan mimpi berangkat haji semestinya menjadi panutan dan inspirasi bagi kita semua.
0 Response to "[Haji] Tak Pernah Mematok Upah, Nenek Tukang Pijat Ini Akhirnya Berangkat Haji"
Posting Komentar