termotok.blogspot.com - Alam pd dasarnya mengajarkan banyak hal, tinggal bagaiman kita sebagai manusia yg mendiami bumi dpt mengamati dan menghayati arti keberadaan alam dlm menunjang hidup dan kehidupan kita sebagai mahkluk hidup sebagai salah satu bagian dari alam itu sendiri. Alam mengajarkan kita untk saling menghormati sesama mahkluk hidup meskipun hukum alam tetap berlaku tapi sistem dan penerapanya harus di dasarkan pd rasa cinta akan alam. Lihat saja sesama hewan yg saling memangsa untk tetap mempertahankan keberlangsungan hidup mereka, konteks saling menghormati disini adlh mereka memangsa hanya sebatas kebutuhan mereka untk makan dan mereka masih dpt berbagi hasil makanan yg diburu dgn sesama jenis mereka / yg sering disebut populasi.
Kenyataan yg terjadi pd kita sebagai manusia yg dlm ajaran agama dikatakan sebagai makhluk hidup yg paling sempurna diantara semua ciptaan Tuhan masih sering terbawa hawa nafsu kita dlm memanfaatkan alam secara berlebihan. Hewan / binatang jg memanfaatkan sumber daya alam sebatas kebutuhan individu / kelompok mereka, dari hal-hal seperti itulah kemudian lahir petuah sumber daya alam ni mampu memenuhi semua kebutuhan makhluk hidup tetapi sumber daya alam tak akan mampu memenuhi satu saja keinginan manusia.
Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan terdapat pd konteks pemanfaatan, kebutuhan akan sumber daya alam maka segala sesuatu yg berada di alam akan dimanfaatkan sesuai kebutuhan kita, misalnya jika makhluk hidup lapar maka dia hanya akan memakanya sampai sebatas kenyang dan akan makan lagi apabila telah merasa lapar sedangkan keinginan akan sumber daya alam adlh segala sesuatu yg dimanfaatkan di alam bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhanya tetapi jg sampai pd memenuhi keinginannya, ibarat makan yg dimakan sampai kenyang (kebutuhan) tapi kita terus makan hingga berlebihan bahkan sampai pd tingkat menyimpan (keiginan) itulah kenapa dlm hukum ekonomi sering disebutkan kebutuhan manusia tak terbatas. Padahal sebenarnya bukan kebutuhan manusia yg tak terbatas tapi keinginan manusia yg tak ada batasnya selama manusia itu masih belum menyadari bahwa alam jg butuh kehidupan yg sama dgn manusia itu sendiri.
Alam dan segala isinya adlh ciptaan Tuhan yg sistematis dan kompleks artinya bahwa selama kita sebagai manusia mampu menjaga keseimbangan di alam maka alam pun akan baik-baik saja dlm konteks kebutuhan manusia terhadapa alam, tapi sebaliknya jika manusia tak mampu menjaga keseimbangan di alam maka sistematis dan kompleks tadi akan berperan signifikan dlm hubungan antara manusia dgn alam. Makna Ciptaan Tuhan yg sistematis dan kompleks di atas adlh sistematis akan tetap berlangsung yaitu jika kita menjaga alam maka alam akan berkontribusi baik jg pd kita dan jika kita tak menjaga alam maka alam jg tetap berkontribusi pd kita tapi dlm hal yg kurang menguntungkan bagi kita.
Sistematis jg berlaku pd rantai makan mulai dari produsen tingkat yaitu tumbuhan kemudian konsumen tingkat I yaitu hewan dan konsumen tingkat III yaitu manusia yg dlm istilah ilmu biologi di kenal dgn herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging) dan umnivora (pemakan keduanya) sedangakan makna kompleks disini adlh semua telah Tuhan ciptakan di alam tinggal bagaimana cara kita dlm memanfaatkannya, kompleks disini jg menyangkut dgn sempurna semua ciptaanNYA, contoh sederhana yaitu hidung yg berfungsi sebagai indra penciuman kedua lubangnya mengarah kebawah bukan keatas sebab kalau mengarah keatas maka akan sulit bagi kita berjalan dlm keadaan hujan ataupun sewaktu kita mandi, silahkan dibayangkan sendiri. Itulah salah satu contoh kompleksitas dlm ciptaan Tuhan.
Penting dan perlu dipahami bahwa pd hakekatnya bukan manusia yg melestarikan alam tapi alamlah yg melestarikan manusia hal ni dpt kita buktikan baik dari segi ilmu pengetahuan maupun Agama. Semua menjelaskan bahwa alam lebih dulu diciptakan Tuhan sebelum manusia agar manusia dpt menjalani kehidupan dgn memanfaatkan alam, alam disini yaitu tumbuhan dan hewan. Oleh sebab itu alamlah yg menjaga kita agar dpt hidup dan alamlah yg melestarikan kita, manusia hanya menjaga alam agar bisa memanfaatkan alam dlm kehidupan tapi sebenarnya tanpa sentuhan tangan manusia pun alam akan baik-baik saja.
Kenyataan yg terjadi sekarang adlh konteks sistematis tadi mulai berdampak signifikan terhadap kehidupan manusia, contoh kecilnya yaitu banjir dan tanah longsor, dikatakan contoh kecil karena masih ada sangat besar lagi dampaknya yaitu pemanasan global. Bencana alam semakin sering terjadi akibat dari kurangnya pemahaman dan kesadaran akan keberadaan dlm memenuhi kebutuhan kita, hal ni jg berhubungan dgn faktor keinginan bukan kebutuhan dan faktor keseimbagan alam tadi. Bumi / alam sendiri memiliki titik jenuh / dlm istilah ilmu lingkungan disebut daya lenting yg berarti bumi akan memperbaiki dirinya sendiri jika keseimbanganya tadi mulai terganggu. Nah dgn terjadinya daya lenting maka dampak nyata yg kita rasakan adlh bencana alam.
Misalnya manusia menebang pohon secara berlebihan tanpa adanya penenaman kembali, jika hal ni berlangsung terus-menerus maka pasti akan terjadi banjir sebab tanah mengalami titik jenuh dimana tanah tak dpt lagi menyerap air hujan. Penulis yakin dan percaya bahwa kita semua pasti sudah mengetahui hal ni tapi kita masih saja selalu terjebak dlm faktor keinginan tadi dan bukan faktor kebutuhan yg kita tingkatkan. Kembali pd kesadaran akan pentingnya alam yg nantinya jg akan dinikmati oleh anak dan cucu kita nanti. Alam mengajarkan kita untk saling menghormati dan saling menghargai, hal kemudian dituangkan dlm pepatah padi yg semakin berisi semakin merunduk. Alam menyediakan udara segar melalui tumbuhan dlm proses fotosintesis yaitu gas CO2 (karbondioksida) di serap kemudian diganti dgn O2 (oksigen), alam menyediakan tempat berteduh melalui tajuk-tajuk pohon, alam menyediakan makanan yg begitu banyak bagi manusia. Tapi kenapa kita yg telah menyadari hal itu belum mampu untk menjaga alam agar tetap menjadi kebaikan buat kita.
Oleh karena itu penulis mengajak marilah kita bersama-sama menigkatkan kesadaran kita terhadap rasa cinta akan alam dgn selalu mengutamakan kebutuhan bukan keinginan sebab pd dasarnya yg tak terbatas itu adlh keiniginan kita bukan kebutuhan kita. Dengan begitu keseimbagan alam akan tetap terjaga dan sistematis alam akan tetap memberikan kontribusi yg baik dan bermanfaat bagi kita dlm menjalani kehidupan sampai pd anak dan cucu kita / generasi-generasi setelah kita.
Semoga sedikit narasi ni dpt menjadi pencerahan buat kita semua dan dpt merangsang rasa cinta kita terhadap alam. Jika kita belum mampu menjaga alam ni dgn baik maka mulia dari sekarang lakukanlah hal sederhana yg baik terhadap alam dgn tak membuat kerusakan di alam ini. Kita sesama manusia diharuskan untk saling mengingatkan itulah manusia sebagai makhluk sosial dan manusia sabagai ciptaan yg sempurna.
other source : http://atobasahona.blogspot.com, http://slideshare.net, http://instagram.com
0 Response to "[Kehutanan] Suara Alam Dalam Keheningan"
Posting Komentar