termotok.blogspot.com - Sudah dilihat kali.
Oleh : Ust. bu Asma Andre
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مّسْلِمُونَ يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْراً وَنِسَآءً وَاتَّقُوْا اللَّهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْباًيَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ وَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماًًأما بعد: فإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Salafus Shalih adlh generasi yg telah mendahului kita diatas kebaikan, rekomendasi ni muncul dari Allah subhanahu wa ta'ala lewat lisan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, tak berbilang dalil tentang keutamaan mereka secara menyeluruh / orang perorangnya, sebagaimana yg bisa kita lihat dari Al Qur-an, As Sunnah maupun kitab - kitab sejarah, / yg lainnya. Keutamaan generasi salaf ni kemudian menakjubkan generasi berikutnya, sehingga mata - mata yg penuh kekaguman tergerak hatinya untk mengikuti jejak langkah mereka, bukan hanya didalam pemahaman aqidah maupun ibadah, akan tetapi sampai di keadaan masalah menuntut ilmu.
Bagi generasi belakangan, apabila kita menyimak kisah - kisah tentang perjalanan mereka didalam menuntut ilmu, maka kebanyakan kita pd kesempatan pertama akan takjub, dan tak jarang timbul perasaan : apakh memang sedemikian adanya keadaan mereka ? dan sebagiannya mendustakannya, niscaya apabila kisah - kisah tersebut tak diriwayatkan dgn jalur - jalur yg shahih kebanyakan diantara kita jg akan mendustakannya.
Kisah salafush shalih adlh tentara penggerak bagi hati, Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata : " Cerita tentang para ulama dan kebaikan mereka lebih aku cintai daripada memperbanyak pembahasan fiqih. "( Kaifa Tatahamas hal 18 ), kalau datang pertanyaan, mengapa Al Imam Abu Hanifah sampai mengucapkan hal yg sedemikian ? maka salah satu jawabannya adlh : "Didalam kisah para salaf terdapat fiqih mereka dan belum tentu sebaliknya. "
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
" Sesungguhnya pd kisah - kisah mereka terdapat pelajaran bagi siapa saya yg mempunyai akal. " ( QS Yusuf : 111 )
Al Imam At Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Sa'id radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
لَنْ يَشْبَعَ الْمُؤْمِنُ مِنْ خَيْرٍ يَسْمَعُهُ حَتَّى يَكُوْنَ مُنْتَهَاهُ الْجَنَّةَ
"Seorang mu`min tak akan kenyang dari kebaikan yg dia dengar sampai tempat berakhirnya adlh jannah." ( HR Imam At Tirmidzi no 2686, dan beliau berkata : hadits hasan ghari, di dhaifkan oleh Syaikh Al Albani dlm Dhaif Jami'us Shaghir no 4783 )
Ketika menerangkan hadits ni berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dlm Miftah Daris Sa'adah 1/74 : " Maka, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan kegairahan / keinginan dlm ilmu dan cinta padanya termasuk konsekuensi-konsekuensi iman dan termasuk di antara sifat-sifat orang-orang yg beriman. Dan beliau mengabarkan bahwa hal ni (gairah terhadap ilmu dan cinta padanya) akan tetap ada pd seorang mu`min sampai dia masuk jannah. "
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah ( Miftaahu Daaris Sa'aadah 1/74 - 75 ) meriwayatkan beberapa atsar yg menerangkan semangat salafush shalih dlm mencari ilmu, di antaranya :Dari Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah, beliau berkata : "Sesungguhnya aku mencari ilmu sampai aku dimasukkan ke dlm kubur."
Al Imam Hasan Al Bashri ditanya tentang seseorang yg berumur 80 tahun : " Apakah dia masih layak mencari ilmu ?" Beliau menjawab : " Jika ia masih layak hidup (maka dia layak mencari ilmu)."Dikatakan kepada Ibnu Bustham : "Betapa semangatnya engkau dlm mencari hadits." Maka beliau berkata : "Tidakkah engkau suka kalau aku termasuk ke dlm deretan keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Perhatikan perkataan indah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah : " Apabila keadaan hikmah itu seperti barang yg hilang dari seorang mu`min, maka wajib baginya untk mencarinya. Dan hikmah adlh ilmu, maka jika seorang mu`min kehilangan ilmu, dia seperti keadaan orang yg kehilangan harta yg berharga. Maka jika dia menemukannya, hatinya akan mantap dan jiwanya akan bergembira." ( Miftahu Daaris Sa'aadah 1/75 )
Seseorang yg sudah mulai berhenti menuntut ilmu, maka hal tersebut merupakan alamat kecelakaan baginya, perhatikan perkataan Imam Said bin Jubair rahimahullah : "Seseorang tetap dikatakan 'alim selama dia tetap belajar. Maka apabila dia meninggalkan belajar dan merasa cukup dgn ilmu yg ada padanya, maka dia adlh orang yg paling bodoh." ( Tadzkiratus Saami' wal Mutakallim karya Ibnu Jamaa'ah hal 183 )
Al Imam An Nawawi rahimahullah berkata : " Selayaknya seseorang untk senantiasa bersungguh-sungguh dlm menyibukkan diri dgn ilmu baik dgn cara membaca, dibacakan ataupun membacakan kepada orang lain, menelaah, memberikan catatan-catatan, membahas, mudzakarah (mempelajari dan muroja'ah / mengulang pelajaran), dan menulisnya. Dan janganlah dia merasa sombong sehingga tak mau belajar kepada orang yg di bawahnya dari sisi umur, nasab, / kemasyhuran. Bahkan hendaknya dia bersemangat untk mendapatkan faidah dari orang yg memilikinya." (Al Majmuu' 1/29)
Al Imam An Nawawi rahimahullah jg berkata : "Dan termasuk di antara adab-adab seorang penuntut ilmu yg sangat ditekankan adlh hendaklah dia bersemangat dlm belajar, menekuninya di seluruh waktu-waktu yg memungkinkan baginya, dan janganlah merasa cukup dgn ilmu yg sedikit dlm keadaan dia mampu untk mencari yg banyak, tapi jangan memaksakan diri mencari apa-apa yg dia tak mampu agar tak menjadikan dia bosan dan menghilangkan ilmu yg telah dia dapatkan. Dan hal ni berbeda-beda sesuai dgn perbedaan manusia dan keadaannya." ( At Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Qur`aan hal 41 )
Al Imam Al Muzani rahimahullah bertanya kepada Al Imam Asy Syafi'i rahimahullah : " Bagaimana semangatmu untk menuntut ilmu ? " Beliau menjawab : " Saya mendengar kalimat yg sebelumnya saya belum pernah dengar, maka saya mengangan - angankan seluruh tubuh saya memiliki pendengaran untk jg dpt mendengar kalimat tersebut." Ditanyakan lagi kepada beliau : "Bagaimana kerakusan anda kepada ilmu ? " Beliau menjawab : " Seperti rakusnya orang yg menimbun harta dan ia tahu bahwasanya harga barang akan naik. " Beliau kemudian ditanya lagi : " Bagaimana anda mencarinya ? " Beliau menjawab : " Sebagaimana seorang ibu mencari anaknya yg hilang sedangkan ibu tersebut tak memiliki anak yg lain. " ( Ta'wali Ta'sis bi Manaqib Imam Asy Syafi'i rahimahullah hal 106 karya Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah. )
Sesuai dgn usaha yg engkau berikan, maka engkau akan mendapatkan apa yg engkau angan-angankan.
[Ta'liimul Muta'allim Thariiq At Ta'allum karya Az Zarnuji hal 88 ]
Sumber : http://facebook.com/notes/abu-asma-andre/engkau-sekadar-apa-yang-engkau-cita-citakan-seri-kelima-dari-menyatukan-hati-dia/334722289918731
Oleh : Ust. bu Asma Andre
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مّسْلِمُونَ يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْراً وَنِسَآءً وَاتَّقُوْا اللَّهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْباًيَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ وَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماًًأما بعد: فإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Salafus Shalih adlh generasi yg telah mendahului kita diatas kebaikan, rekomendasi ni muncul dari Allah subhanahu wa ta'ala lewat lisan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, tak berbilang dalil tentang keutamaan mereka secara menyeluruh / orang perorangnya, sebagaimana yg bisa kita lihat dari Al Qur-an, As Sunnah maupun kitab - kitab sejarah, / yg lainnya. Keutamaan generasi salaf ni kemudian menakjubkan generasi berikutnya, sehingga mata - mata yg penuh kekaguman tergerak hatinya untk mengikuti jejak langkah mereka, bukan hanya didalam pemahaman aqidah maupun ibadah, akan tetapi sampai di keadaan masalah menuntut ilmu.
Bagi generasi belakangan, apabila kita menyimak kisah - kisah tentang perjalanan mereka didalam menuntut ilmu, maka kebanyakan kita pd kesempatan pertama akan takjub, dan tak jarang timbul perasaan : apakh memang sedemikian adanya keadaan mereka ? dan sebagiannya mendustakannya, niscaya apabila kisah - kisah tersebut tak diriwayatkan dgn jalur - jalur yg shahih kebanyakan diantara kita jg akan mendustakannya.
Kisah salafush shalih adlh tentara penggerak bagi hati, Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata : " Cerita tentang para ulama dan kebaikan mereka lebih aku cintai daripada memperbanyak pembahasan fiqih. "( Kaifa Tatahamas hal 18 ), kalau datang pertanyaan, mengapa Al Imam Abu Hanifah sampai mengucapkan hal yg sedemikian ? maka salah satu jawabannya adlh : "Didalam kisah para salaf terdapat fiqih mereka dan belum tentu sebaliknya. "
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
" Sesungguhnya pd kisah - kisah mereka terdapat pelajaran bagi siapa saya yg mempunyai akal. " ( QS Yusuf : 111 )
Al Imam At Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Sa'id radhiallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
لَنْ يَشْبَعَ الْمُؤْمِنُ مِنْ خَيْرٍ يَسْمَعُهُ حَتَّى يَكُوْنَ مُنْتَهَاهُ الْجَنَّةَ
"Seorang mu`min tak akan kenyang dari kebaikan yg dia dengar sampai tempat berakhirnya adlh jannah." ( HR Imam At Tirmidzi no 2686, dan beliau berkata : hadits hasan ghari, di dhaifkan oleh Syaikh Al Albani dlm Dhaif Jami'us Shaghir no 4783 )
Ketika menerangkan hadits ni berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dlm Miftah Daris Sa'adah 1/74 : " Maka, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan kegairahan / keinginan dlm ilmu dan cinta padanya termasuk konsekuensi-konsekuensi iman dan termasuk di antara sifat-sifat orang-orang yg beriman. Dan beliau mengabarkan bahwa hal ni (gairah terhadap ilmu dan cinta padanya) akan tetap ada pd seorang mu`min sampai dia masuk jannah. "
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah ( Miftaahu Daaris Sa'aadah 1/74 - 75 ) meriwayatkan beberapa atsar yg menerangkan semangat salafush shalih dlm mencari ilmu, di antaranya :Dari Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah, beliau berkata : "Sesungguhnya aku mencari ilmu sampai aku dimasukkan ke dlm kubur."
Al Imam Hasan Al Bashri ditanya tentang seseorang yg berumur 80 tahun : " Apakah dia masih layak mencari ilmu ?" Beliau menjawab : " Jika ia masih layak hidup (maka dia layak mencari ilmu)."Dikatakan kepada Ibnu Bustham : "Betapa semangatnya engkau dlm mencari hadits." Maka beliau berkata : "Tidakkah engkau suka kalau aku termasuk ke dlm deretan keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Perhatikan perkataan indah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah : " Apabila keadaan hikmah itu seperti barang yg hilang dari seorang mu`min, maka wajib baginya untk mencarinya. Dan hikmah adlh ilmu, maka jika seorang mu`min kehilangan ilmu, dia seperti keadaan orang yg kehilangan harta yg berharga. Maka jika dia menemukannya, hatinya akan mantap dan jiwanya akan bergembira." ( Miftahu Daaris Sa'aadah 1/75 )
Seseorang yg sudah mulai berhenti menuntut ilmu, maka hal tersebut merupakan alamat kecelakaan baginya, perhatikan perkataan Imam Said bin Jubair rahimahullah : "Seseorang tetap dikatakan 'alim selama dia tetap belajar. Maka apabila dia meninggalkan belajar dan merasa cukup dgn ilmu yg ada padanya, maka dia adlh orang yg paling bodoh." ( Tadzkiratus Saami' wal Mutakallim karya Ibnu Jamaa'ah hal 183 )
Al Imam An Nawawi rahimahullah berkata : " Selayaknya seseorang untk senantiasa bersungguh-sungguh dlm menyibukkan diri dgn ilmu baik dgn cara membaca, dibacakan ataupun membacakan kepada orang lain, menelaah, memberikan catatan-catatan, membahas, mudzakarah (mempelajari dan muroja'ah / mengulang pelajaran), dan menulisnya. Dan janganlah dia merasa sombong sehingga tak mau belajar kepada orang yg di bawahnya dari sisi umur, nasab, / kemasyhuran. Bahkan hendaknya dia bersemangat untk mendapatkan faidah dari orang yg memilikinya." (Al Majmuu' 1/29)
Al Imam An Nawawi rahimahullah jg berkata : "Dan termasuk di antara adab-adab seorang penuntut ilmu yg sangat ditekankan adlh hendaklah dia bersemangat dlm belajar, menekuninya di seluruh waktu-waktu yg memungkinkan baginya, dan janganlah merasa cukup dgn ilmu yg sedikit dlm keadaan dia mampu untk mencari yg banyak, tapi jangan memaksakan diri mencari apa-apa yg dia tak mampu agar tak menjadikan dia bosan dan menghilangkan ilmu yg telah dia dapatkan. Dan hal ni berbeda-beda sesuai dgn perbedaan manusia dan keadaannya." ( At Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Qur`aan hal 41 )
Al Imam Al Muzani rahimahullah bertanya kepada Al Imam Asy Syafi'i rahimahullah : " Bagaimana semangatmu untk menuntut ilmu ? " Beliau menjawab : " Saya mendengar kalimat yg sebelumnya saya belum pernah dengar, maka saya mengangan - angankan seluruh tubuh saya memiliki pendengaran untk jg dpt mendengar kalimat tersebut." Ditanyakan lagi kepada beliau : "Bagaimana kerakusan anda kepada ilmu ? " Beliau menjawab : " Seperti rakusnya orang yg menimbun harta dan ia tahu bahwasanya harga barang akan naik. " Beliau kemudian ditanya lagi : " Bagaimana anda mencarinya ? " Beliau menjawab : " Sebagaimana seorang ibu mencari anaknya yg hilang sedangkan ibu tersebut tak memiliki anak yg lain. " ( Ta'wali Ta'sis bi Manaqib Imam Asy Syafi'i rahimahullah hal 106 karya Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah. )
Sesuai dgn usaha yg engkau berikan, maka engkau akan mendapatkan apa yg engkau angan-angankan.
[Ta'liimul Muta'allim Thariiq At Ta'allum karya Az Zarnuji hal 88 ]
Sumber : http://facebook.com/notes/abu-asma-andre/engkau-sekadar-apa-yang-engkau-cita-citakan-seri-kelima-dari-menyatukan-hati-dia/334722289918731
other source : http://abuayaz.blogspot.com, http://kompas.com, http://docstoc.com
0 Response to "ENGKAU SEKADAR APA YANG ENGKAU CITA-CITAKAN - Al Qur'an"
Posting Komentar