Syaikh Sa’ad Al Ghamidi pernah mengatakan ada orang Indonesia yg pernah menjadi imam di Masjidil Haram Mekkah. Imam itu bernama Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. Bagaimana kisah Syaikh Ahmad Khatib bisa menjadi imam di Masjidil Haram? Bagaimana bisa ia menjadi orang non-Saudi pertama yg mengisi posisi yg mulia itu?
Mengenai sebab pengangkatan Syaikhul Ahmad Khatib Rahimahullah Al Khathib menjadi imam dan khathib, ada dua riwayat yg nampaknya saling bertentangan.
Riwayat pertama dibawakan oleh ‘Umar ‘Abdul Jabbar dlm kamus tarajimnya, Siyar wa Tarajim (hal. 39).
Menurut Umar 'Abdul Jabbar, jabatan imam dan khathib tersebut diperoleh berkat permintaan Syaikh Shalih Al Kurdi yg tak lain adlh mertuanya sendiri. Ia meminta kepada Syarif ‘Aunur Rafiq agar berkenan mengangkat Ahmad Khatib menjadi imam dan khathib.
Sedangkan riwayat kedua yg dibawakan oleh Hamka dlm tulisannya ‘Ayahku’. Hamka menulis tentang riwayat Hidup ayahnya Abdul Karim Amrullah dan Perjuangan Kaum Agama di Sumatra.
Dalam tulisannya itu, Hamka menyebutkan kisah Abdul Hamid bin Ahmad Al Khathib yg merupakan guru dari ayahnya, suatu ketika dlm sebuah shalat berjamaah yg diimami langsung Syarif 'Aunur Rafiq.
Di tengah shalat, ternyata ada bacaan imam yg salah. Mengetahui kesalahan bacaan itu, Ahmad Khatib yg saat itu shalat dibelakang imam dgn beraninya membetulkan bacaan imam. Setelah usai shalat, Syarif 'Aunur Rafiq bertanya siapa gerangan yg telah membenarkan bacaannya tadi.
Lalu ditunjukkannya Ahmad Khatib yg tak lain adlh menantu sahabat karibnya, Shalih Al Kurdi yg terkenal dgn keshalihan dan kecerdasannya itu. Akhirnya Syarif 'Aunur Rafiq mengangkat Syaikhul Ahmad Khatib Rahimahullah sebagai imam dan khathib Masjid Al Haram untk madzhab Syafi’i.
Sumber: republika.co.id
Mengenai sebab pengangkatan Syaikhul Ahmad Khatib Rahimahullah Al Khathib menjadi imam dan khathib, ada dua riwayat yg nampaknya saling bertentangan.
Riwayat pertama dibawakan oleh ‘Umar ‘Abdul Jabbar dlm kamus tarajimnya, Siyar wa Tarajim (hal. 39).
Menurut Umar 'Abdul Jabbar, jabatan imam dan khathib tersebut diperoleh berkat permintaan Syaikh Shalih Al Kurdi yg tak lain adlh mertuanya sendiri. Ia meminta kepada Syarif ‘Aunur Rafiq agar berkenan mengangkat Ahmad Khatib menjadi imam dan khathib.
Sedangkan riwayat kedua yg dibawakan oleh Hamka dlm tulisannya ‘Ayahku’. Hamka menulis tentang riwayat Hidup ayahnya Abdul Karim Amrullah dan Perjuangan Kaum Agama di Sumatra.
Dalam tulisannya itu, Hamka menyebutkan kisah Abdul Hamid bin Ahmad Al Khathib yg merupakan guru dari ayahnya, suatu ketika dlm sebuah shalat berjamaah yg diimami langsung Syarif 'Aunur Rafiq.
Di tengah shalat, ternyata ada bacaan imam yg salah. Mengetahui kesalahan bacaan itu, Ahmad Khatib yg saat itu shalat dibelakang imam dgn beraninya membetulkan bacaan imam. Setelah usai shalat, Syarif 'Aunur Rafiq bertanya siapa gerangan yg telah membenarkan bacaannya tadi.
Lalu ditunjukkannya Ahmad Khatib yg tak lain adlh menantu sahabat karibnya, Shalih Al Kurdi yg terkenal dgn keshalihan dan kecerdasannya itu. Akhirnya Syarif 'Aunur Rafiq mengangkat Syaikhul Ahmad Khatib Rahimahullah sebagai imam dan khathib Masjid Al Haram untk madzhab Syafi’i.
Sumber: republika.co.id
other source : http://pinterest.com, http://okepos.blogspot.com, http://hipwee.com
0 Response to "Riwayat Penunjukan Imam Masjidil Haram Asal Indonesia - Sportainment"
Posting Komentar