termotok.blogspot.com - "Bu, di daerah sini warungnya mahal! Tomat mahal, cabai mahal, sayuran mahal. Masa kacang panjang cuman 10 biji harganya lima ribu." Keluhan Heni yg kesekian kalinya ni lama-lama membuat saya 'puyeng' dibuatnya. Mantan asisten rumah tangga saya ni sekarang bekerja di rumah Wiwin di Mampang, dan berbeda dgn rumah Pete yg sangat dekat dgn pasar Blok A maka rumah adik saya cukup jauh jaraknya dari pasar. Setiap hari Heni biasanya berbelanja keperluan sehari-hari di sebuah warung sayuran yg tak jauh dari kompleks rumah. Karena menjadi satu-satunya warung yg menjual sayur di daerah tersebut maka tak heran jika harganya dibandrol gila-gilaan. Bagi Heni yg terbiasa berbelanja di pasar Blok A maka harga bahan makanan di warung tak urung membuatnya shock.
Saya tahu jika harga bahan-bahan kebutuhan pokok beranjak naik, berkebalikan dgn harga saham di Bursa Efek yg justru jatuh tiarap. Dimulai dgn harga daging sapi yg tak kunjung turun sejak Lebaran, harga telur pun perlahan tapi pasti mulai naik, dan daging ayam yg menjadi andalan saya untk menggantikan si daging sapi bahkan ikut-ikutan menjadi mahal. Tapi mau bagaimana lagi? Kondisinya memang seperti ini, pilihannya hanya membelinya / tak berbelanja sama sekali. Tidak belanja berarti dapur tak 'ngebul' dan ujungnya adlh tak ada makanan. Semakin dipikir semakin bertambah stress sendiri. Tobat! ^_^
Jika sudah dlm kondisi seperti ni maka membanding-bandingkan harga satu bahan makanan dgn lainnya pun mulai dilakukan. Bahkan jenis ikan pun turut diseleksi, jika biasanya saya suka memborong aneka ikan untk dibekukan di freezer kini saya berpikir dua kali sebelum memutuskan hendak membeli satu ikan tertentu. Bagi si pemakan ikan seperti saya maka tak mengokonsumsi makanan laut ni dlm beberapa waktu rasanya memang tak tertahankan. Tak heran jika saya selalu gagal ketika berusaha menjadi vegetarian. Jadi ketika pd pagi buta, saat weekend lalu, saya melihat jajaran ikan tongkol segar di pasar Blok A, maka tak urung dua ekor ikan ukuran sedang pun masuk ke dlm timbangan. Ikan tongkol berdaging tebal, gurih dan harganya menurut saya masih reasonable dibandingkan dgn jenis ikan lainnya. Masalah utama dgn tongkol adlh tekstur dagingnya yg kurang lembut, apalagi jika dimasak dlm waktu yg berlebihan. Tapi jika dimasak dgn tempo yg tepat maka ikan tongkol tak kalah laziznya dgn tuna, cakalang dan ikan sejenisnya yg lebih tinggi levelnya. ^_^
Lantas apa perbedaan antara tongkol, cakalang dan tuna? Ketiga jenis ikan ni walau serupa tapi sebenarnya berbeda. Serupa karena memiliki tampilan fisik yg sekilas mirip karena memang masih dlm satu keluarga yg sama yaitu Scombridae tapi dari spesies yg berbeda. Kalau mau diperhatikan lebih seksama maka sebenarnya ketiganya memiliki perbedaan pd ukuran, warna tubuh serta warna dagingnya. Ikan tuna memiliki ukuran panjang yg bervariasi mulai dari 50 cm hingga 2 meter. Umumnya ikan ni memang memiliki ukuran yg besar. Berbeda dgn daging jenis ikan lainnya yg biasanya berwarna putih, maka tuna memiliki daging berwarna merah muda sampai merah tua. Menurut Wikipedia, ni karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pd ikan lainnya. Jenis tuna yg cukup terkenal adlh tuna sirip biru (bluefin) dan tuna sirip kuning (yellowfin). Karena ukurannya yg besar maka umumnya tuna dijual di pasaran dlm bentuk fillet.
Jenis tongkol yg umum dikonsumsi adlh jenis tongkol como, / tongkol kurik. Berukuran jauh lebih kecil dari ikan tuna, umumnya memiliki panjang sekitar 60 cm hingga maksimal 100 cm. Tongkol memiliki warna punggung biru gelap matalik, dgn pola corat-coret miring yg rumit mulai dari pertengahan sirip punggung pertama ke belakang; sisi badan dan perut berwarna putih keperakan dgn bercak-bercak khas berwarna gelap di antara sirip dada dan sirip perut. Hal yg paling khas dari ikan tongkol adlh warna dagingnya yg terdiri atas dua warna, merah gelap dan putih. Dagingnya yg tebal memiliki tekstur lebih kasar dari ikan tuna, dan ikan ni seringkali diperjualbelikan dlm bentuk telah dipindang.
Cakalang memiliki tubuh yg besar, panjangnya bisa mencapai 1 meter tapi yg umumnya dikonsumsi dan menjadi tangkapan adlh jenis ikan dgn ukuran 50 cm. Ikan ni dikenal di luar negeri dgn nama skipjack tuna, sedangkan di negeri kita sebagian menyebutnya dgn nama tongkol putih karena berbeda dgn tongkol yg dagingnya memiliki dua warna maka cakalang hanya memiliki daging berwarna putih saja. Bagian punggung ikan ni berwarna biru keungu-ungan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dan biasanya memiliki ciri khas utama adanya 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yg memanjang di samping badan. Tubunya tanpa sisik kecuali pd bagian barut badan dan gurat sisi. Cakalang umumnya dijual dlm kondisi segar, beku / diproses sebagai ikan kaleng, ikan kering, / ikan asap. Di Jepang, ikan ni diproses untk membuat katsuobushi yg merupakan bahan utama dashi (kaldu ikan) untk masakan Jepang. Di Manado, dan jg Maluku, ikan cakalang diawetkan dgn cara pengasapan, disebut dgn cakalang fufu (cakalang asap).
Kembali ke masakan woku yg saya sharing kali ini, kuahnya yg 'nyemek-nyemek' sepertinya sesuai untk menaklukkan tekstur daging tongkol yg sedikit keras. Tips lainnya adlh goreng ikan sebentar saja, hanya agar permukaannya sedikit matang dan membuat aroma ikan menjadi lebih harum. Terlalu lama digoreng akan membuat daging ikan seakan melawan dan berubah menjadi karet yg alot. Kita tentu saja bisa menggunakan jenis ikan lainnya dan ikan laut menurut saya akan memberikan rasa yg lebih sedap. Sebagaimana masakan woku lainnya yg pernah saya hadirkan di JTT, kekuatannya terletak pd daun-daun rempah yg digunakan karena woku memang tak terlalu banyak menggunakan aneka bumbu. Masakan ni disebut dgn woku belanga karena dimasak di dlm panci (belanga) berbeda dgn masakan woku daun yg di bungkus dgn daun pisang seperti pepes.
Dedaunan bumbu yg umum digunakan untk woku adlh daun jeruk, daun bawang, daun kemangi, daun kunyit dlm jumlah yg melimpah dan memberikan aroma harum yg mantap. Tak heran jajaran rumah makan Manado di food court Mall Amabassador tak pernah sepi oleh pengunjung tiap harinya. Walau saya salah satu penggemarnya, tapi saya akui restoran Manado selalu membandrol harga makanannya lebih mahal di bandingkan warung Padang / warteg. Nah, karena membuatnya sendiri jg tak susah-susah amat dan bahan-bahannya pun cukup terjangkau maka saya lebih memilih untk meluangkan waktu berkutat di dapur sehingga bisa meyantapnya hingga puas!
Jadi, yuk kita buat saja sebentar.
Resep Ikan Tongkol Masak Woku BelangaResep hasil modifikasi sendiri
Untuk 8 porsi
Tertarik dgn resep masakan a la Manado lainnya? Silahkan klik link di bawah ni ya:
Mujair Masak Woku Daun
Ikan Tongkol Masak Rica-Rica
Pampis Ikan Tongkol Super Pedas
Bahan: - 2 ekor ikan tongkol, berat masing-masing 500 gram. Potong dgn ukuran sesuai keinginan + 1 sendok makan garam + air perasan jeruk nipis dari 1 butir jeruk
- 2 buah tomat merah belah menjadi 8 bagian
- 3 - 4 ikat kecil kemangi, ambil daunnya saja (saya tak pakai)
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- minyak untk menggoreng ikan
Bumbu untk menggoreng ikan (dihaluskan):
- 2 cm kunyit segar
- 1 sendok makan ketumbar bubuk
- 2 siung bawang putih
- 1 cm jahe
- 1/2 sendok makan garam
Bumbu dihaluskan:
- 6 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari jahe
- 5 butir kemiri, sangrai
- 4 buah cabai merah keriting
- 3 buah cabai rawit
Bumbu lainnya:
- 2 - 3 sendok makan minyak untk menumis
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya dan memarkan
- 3 lembar daun jeruk, sobek batang tengahnya
- 2 lembar daun kunyit, rajang sehalus mungkin
- 2 sendok teh garam
- 200 ml air panas mendidih
Cara membuat:
Siapkan ikan, bersihkan sisik yg melekat di bagian kepala dan gurat sisi. Buang insang dan isi perutnya. Potong sesuai keinginan. Cuci bersih, masukkan kedalam mangkuk tambahkan garam dan air jeruk nipis. Remas-remas dan diamkan 10 menit. Cuci bersih.
Masukkan ikan ke dlm mangkuk, tambahkan bumbu untk menggoreng ikan. Lumuri seluruh permukaan ikan dan rongga badannya dgn bumbu hingga rata. Diamkan 10 menit.
Siapkan wajan anti lengket, tuangkan minyak agak banyak. Panaskan hingga benar-benar panas. Goreng ikan setengah matang saja, sampai satu sisinya agak sedikit kecoklatan. Balikkan dan masak sisi sebelahnya. Angkat dan tiriskan.
Note: jangan menggoreng ikan tongkol hingga kering, karena daging ikan akan menjadi keras dan alot.
Panaskan 2 sendok makan minyak di wajan. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan serai, daun jeruk, daun kunyit dan aduk hingga daun layu dan harum. Masak dgn api kecil sambil tumisan diaduk-aduk hingga benar-benar matang dan warnanya berubah menjadi gelap. Jika minyak kurang tambahkan sedikit untk memastikan tumisan bumbu benar-benar matang.
Tuangkan air panas, dan garam. Masak hingga mendidih. Masakan woku berkuah 'nyemek-nyemek' jadi jangan tergoda untk menambahkan banyak air ke dalamnya.
Masukkan ikan goreng. Aduk rata dan masak selama 5 menit hingga ikan matang. Tambahkan daun bawang, tomat, aduk rata. Cicipi rasanya. Sesaat sebelum diangkat masukkan daun kemangi (saya tak pakai, tetapi akan sangat maknyus jika menggunakan daun aromatik ini). Aduk rata hingga kemangi layu. Angkat dan sajikan dgn nasi panas. Super yummy!
Sources:
Wikipedia - Tuna
Wikipedia Indonesia - Tuna
Wikipedia Indonesia - Cakalang
Wikipedia Indonesia - Ikan Tongkol
other source : http://reddit.com, http://justtryandtaste.com, http://twitter.com
0 Response to "[Ikan Air Laut] Resep Ikan Tongkol Masak Woku Belanga"
Posting Komentar