termotok.blogspot.com - Tampaknya tak salah kalau banyak orang mengatakan jika perpustakaan adlh gudangnya ilmu. Tempat yg satu ni bisa menjadi jendela informasi bagi siapa saja. Dan semua ilmu bisa di dapatkan di tempat ini, semua buku yg tebal hingga yg paling tipis pun tersedia di tempat yg penuh dgn rak buku ini. Semua orang bisa memilah dan memilih buku apa yg menarik baginya.
Tapi yg jadi permasalahan tak semua orang suka datang keperpustakaan, tempat yg terlihat suram, dingin, dan membosankan nyatanya telah membuat banyak orang enggan datang ke perpustakaan terlebih bagi mereka yg memang tak suka untk membaca. Akibatnya seringkali perpustakaan gagal membangkitkan minat baca pengunjung. Bahkan untk membangkitkan keinginan orang untk datang saja cukup sulit dilakukan.
Untuk itulah saat ni sudah banyak perpustakaan yg dirancang dan dikemas sedemikian rupa agar tampak menarik dan menggoda. Seperti yg dilakukan pd perpustakaan-perpustakaan berikut ni bisa dibilang sangat kreatif karena sangat berbeda dgn bentuk perpustakaan pd umumnya. Ada yg dikemas seperti mesin minuman kaleng otomatis hingga hingga perpustakaan yg dibuat dlm sebuah perahu.
Berikut adlh lima perpustakaan paling kreatif dan unik di dunia :
Perpustakaan mikro Little Free Library, Amerika Serikat
Perpustakaan Little Free Library mendapat label 'mikro' karena ukurannya yg memang sangat mini. Tak ada gedung / ruangan berisi rak-rak kayu menampung deretan buku. Hanya ada sebuah kotak kayu sebesar kotak pos yg didirikan di depan rumah. Penggagas ide perpustakaan unik ni adlh Todd Bol. Pemuda ni mendirikan perpustakaan mikro pd tahun 2009 untk menghormati mendiang ibunya.
Todd menempatkan sebuah rumah kayu kecil penuh buku di luar rumahnya disertai tulisan yg menunjukkan kalau orang-orang yg lewat bisa mengambil / meninggalkan sebuah buku di sana. Ide book swap Todd ni ternyata cukup berhasil sebab gagasannya kemudian diadopsi oleh banyak pihak. Empat tahun kemudian, Publishers Weekly melaporkan sekitar 6.000 perpustakaan mikro telah berdiri di sekitar empat puluh negara di seluruh dunia.
Tak berhenti sampai di sana, Todd kemudian mengembangkan konsep Little Free Library dgn mendirikan perpustakaan 24 jam yg dibuat dgn mendaur ulang boks telepon.
Perpustakaan unta, Kenya
Di Kenya, giliran para unta yg berjasa mengantarkan sumber bacaan kepada masyarakat. Unta-unta ni mengenakan tas yg kedua sisinya penuh berisi buku dan kemudian melakukan perjalanan bersama para pustakawan melintasi padang pasir yg tandus. Unta-unta ni kemudian mampir ke komunitas-komunitas nomaden di gurun pasir untk meminjamkan buku kepada anak-anak / orang dewasa.
Program ni dirintis oleh Kenya National Library Service pd tahun 1985 untk menanggulangi tingkat buta huruf di kalangan warga Kenya yg hidup secara nomaden, sebab kurangnya akses terhadap pendidikan dan sumber bacaan. Sejauh ni program tersebut sudah melayani antara 5.000 hingga 6.000 pelanggan.
Menyusul kesuksesan program tersebut mulai banyak pihak yg meminta agar cakupan program ni diperluas ke daerah-daerah lain. Tetapi kurangnya jumlah unta jantan yg tersedia menyebabkan rencana tersebut belum bisa terealisasi dlm waktu dekat.
Perpustakaan dlm perahu, Norwegia
Konsep perpustakaan yg satu ni mirip dgn Biblioburrow yg dirintis Luis Soriano di Kolombia, mendistribusikan buku kepada para pembaca yg tak punya akses ke perpustakaan dgn sumber daya seadanya. Tetapi kalau Soriano memanfaatkan keledai, perpustakaan ni menggunakan perahu sebagai sarana untk mendistribusikan buku kepada warga Norwegia yg tinggal di fjord (pulau-pulau kecil dgn karakteristik tebing curam dan salju di Norwegia) terpencil.
Perahu bernama Epos ni mengirimkan buku ke lebih dari 250 komunitas kecil di berbagai fjord tiap tahunnya, terutama ketika musim dingin tiba antara bulan September sampai April. Layanan ni dimulai pd tahun 1959, didanai oleh perpustakaan umum di 3 daerah. Kapal ni memiliki koleksi sekitar 6.000 buku, seorang nakhoda, koki, beberapa pustakawan, dan satu penghibur. Pada musim panas, perpustakaan terapung tersebut difungsikan menjadi kapal penumpang untk tujuan wisata pelayaran.
Mesin peminjaman buku otomatis, Amerika Serikat
Bagaimana jika tengah malam buta Anda ingin meminjam buku, tetapi terlalu malas untk berkunjung ke perpustakaan umum / persewaan buku yg kemungkinan besar sudah tutup? Peminjaman buku online? Kalau yg satu itu sudah cukup banyak ditemui, bahkan di Indonesia. Tetapi bagaimana dgn mesin peminjaman buku otomatis yg ditempatkan di sudut-sudut jalan?
Di Amerika Serikat konsep peminjaman buku melalui mesin serupa mesin penjual rokok / sof drink otomatis sudah ada sejak tahun 1930-an. Dan dlm beberapa tahun terakhir semakin banyak perpustakaan yg memanfaatkan mesin seperti ni untk memudahkan masyarakat dlm mengakses buku bacaan.
Di California, mesin-mesin yg bisa meminjamkan buku selama 24 jam penuh ni ditempatkan di sudut jalan-jalan yg sibuk, stasiun kereta api, dan di pusat-pusat perbelanjaan. Di Beijing, China mesin-mesin seperti ni jg sudah mulai banyak yg dioperasikan.
Perpustakaan keledai Biblioburro, Kolombia
Konsep perpustakaan yg satu ni adlh mengantarkan sumber bacaan kepada pembaca melalui keledai. Ya, benar, keledai. Perpustakaan yg diberi nama Biblioburro ni digagas oleh Luis Soriano, seorang guru sekolah dasar di La Gloria, Kolombia. Karena daerah tempatnya mengajar memiliki infrastruktur yg tak memadai akibatnya anak-anak tak punya akses terhadap berbagai bacaan. Karena itulah Soriano memutuskan untk membawakan buku-buku kepada anak-anak tersebut.
Dalam menjalankan program Biblioburro, Soriano dibantu oleh kedua keledai miliknya, Alfa dan Beto. Biasanya sebelum berangkat pak guru ni memenuhi kantong yg disampirkan di punggung Alfa dan Beto dgn buku kemudian ia melakukan perjalanan hingga empat jam untk mengunjungi anak-anak di desa-desa sekitar. Sesampainya di sana, Soriano lantas membacakan buku kepada anak-anak, meminjamkan koleksi bukunya, bahkan membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah.
Kepada CNN Soriano mengatakan kalau ia mendapatkan ide perpustakaan keledai tersebut pd tahun 1990. Ia hanya ingin mengaryakan keledai-keledainya yg menganggur di rumah. Tetapi berkat dedikasinya sejauh ni sekitar 4.000 anak di daerahnya jadi melek huruf.
Nah, itulah setidaknya lima perpustakaan paling kreatif di dunia. Dengan segala yg dilakukan perpustakaan-perpustakaan tersebut memang layak menjadi perpustakaan paling kreatif. Dan membuat banyak orang tertarik untk membaca buku di sana.
other source : http://google.com, http://twitter.com, http://anakregular.com
0 Response to "Perpustakaan Paling Kreatif di Dunia - Dunia"
Posting Komentar