Membicarakan mie instan memang tak ada habisnya. Dari mulai resep kreasinya hingga bagaimana kita tak bisa hidup tanpanya. Rasanya yg enak dan harganya yg murah pun sering menjadikan mie instan sebagai pilihan makanan praktis sehari-hari.
Eh, tapi apakah kamu sering mendengar peringatan bahwa mie instan itu tak sehat? Ada jg isu yg menyatakan kalau mie instan itu mengandung zat lilin di dalamnya. Apakah itu benar? Supaya kabar itu nggak lagi simpang-siur, yuk cek fakta-faktanya!
1. Suka Makan Mie Instan dlm Cup? Tenang, Styrofoam-nya Tak Beracun, Kok!
Eh, tapi apakah kamu sering mendengar peringatan bahwa mie instan itu tak sehat? Ada jg isu yg menyatakan kalau mie instan itu mengandung zat lilin di dalamnya. Apakah itu benar? Supaya kabar itu nggak lagi simpang-siur, yuk cek fakta-faktanya!
1. Suka Makan Mie Instan dlm Cup? Tenang, Styrofoam-nya Tak Beracun, Kok!
Wahai pecinta mie instan dgn kemasan cup, ada kabar gembira untk kamu. Saat ini, kamu tak perlu lagi meragukan status keamanan dari styrofoam yg digunakan sebagai kemasan, karena sudah dipastikan bahwa styrofoam itu AMAN!
Kemasan mie instan cup terbuat dari styrofoam / expandable polystyrene yg khusus dipergunakan untk makanan. Styrofoam ni sudah melewati berbagai penelitian dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Kementerian Lingkungan Jepang hingga akhirnya dinyatakan memenuhi syarat sebagai kemasan produk pangan.
Saat diproduksi sebagai kemasan produk pangan, styrofoam ni melalui proses pressing yg begitu ketat dan memenuhi standar. Proses inilah yg membuat molekul-molekuk styrofoam tak rontok dan akhirnya tak larut bersama mie instan saat diseduh air panas. Merasa ajaib tanganmu tak terasa panas saat mie instan cup ni diseduh air panas? Ini bukanlah keajaiban, melainkan kemampuan yg dimiliki oleh styrofoam / expandable polystyrene untk menyerap panas. Pokoknya kemasan ni aman deh. Jadi, kamu tak perlu takut lagi saat mengkonsumsi mie instan cup ini. Eh, tapi tetap jangan keseringan ya, usahakan agar dietmu punya gizi yg seimbang!
2. Kamu Memang Tak Boleh Memasak Mie Instan Dengan Bumbunya. Tapi Bukan Karena Itu Bisa Menyebabkan Kanker.
Kemasan mie instan cup terbuat dari styrofoam / expandable polystyrene yg khusus dipergunakan untk makanan. Styrofoam ni sudah melewati berbagai penelitian dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Kementerian Lingkungan Jepang hingga akhirnya dinyatakan memenuhi syarat sebagai kemasan produk pangan.
Saat diproduksi sebagai kemasan produk pangan, styrofoam ni melalui proses pressing yg begitu ketat dan memenuhi standar. Proses inilah yg membuat molekul-molekuk styrofoam tak rontok dan akhirnya tak larut bersama mie instan saat diseduh air panas. Merasa ajaib tanganmu tak terasa panas saat mie instan cup ni diseduh air panas? Ini bukanlah keajaiban, melainkan kemampuan yg dimiliki oleh styrofoam / expandable polystyrene untk menyerap panas. Pokoknya kemasan ni aman deh. Jadi, kamu tak perlu takut lagi saat mengkonsumsi mie instan cup ini. Eh, tapi tetap jangan keseringan ya, usahakan agar dietmu punya gizi yg seimbang!
2. Kamu Memang Tak Boleh Memasak Mie Instan Dengan Bumbunya. Tapi Bukan Karena Itu Bisa Menyebabkan Kanker.
Ada info yg menyatakan bahwa kamu tak boleh merebus mie instan bersamaan dgn bumbunya. Katanya, saat berada pd suhu 120 derajat Celcius nanti, kandungan kimia pd bumbu mie dpt berubah menjadi senyawa karsinogen dan berpotensi memicu tumbuhnya sel kanker pd tubuhmu. Hiii.. seram ya? Eits, tapi ternyata info tersebut tidaklah benar!
Sampai saat ni belum pernah ditemukan adanya senyawa karsinogen pd mie instan. Di sisi lain, pemasakan mie instan tidaklah sampai pd suhu 120 derajat Celcius. Mie instan sebelumnya telah melalui proses penggorengan sehingga yg dijual dlm kemasan sudahlah setengah matang. Untuk menyantapnya, kamu hanya perlu memanaskan mie instan pd suhu air mendidih, yaitu sekitar 90 - 100 derajat Celcius, dan dlm waktu kurang dari 5 menit.
Salah satu alasan mengapa mie instan tak boleh dimasak bersamaan dgn bumbunya adlh karena dpt mengurangi cita rasa yg telah dibentuk oleh produsen. Mie instan dianjurkan untk memiliki kuah sebanyak 400 cc, tapi seringnya kita memasak air rebusan tak menggunakan takaran sehingga bisa saja berlebihan. Nah, kalau bumbunya sudah telanjur tercampur, bisa jadi bumbunya tak akan terasa sama sekali. Mie instan jadi hambar dan tak enak, deh.
3. Tidak Usah Khawatir Juga Pada Isu Bahwa Mie Instan Mengandung Zat Lilin. “Mie instan itu pakai lilin. Makanya nggak lengket, ‘kan?”
Duh, mitos seperti ni harus benar-benar kita abaikan mulai dari sekarang. Mengapa? Karena ni salah besar. Mie instan tak mengandung zat lilin (wax) SAMA SEKALI.
Mie instan bisa saling tak melekat satu sama lain bukanlah karena penggunaan zat lilin, melainkan karena adanya kandungan minyak di dlm mie instan. Pada pembuatannya, mie instan melalui proses deep frying yg bertujuan untk mengurangi kadar air dan membuat mie instan tetap awet. Dari proses inilah, minyak terserap ke dlm adonan mie instan dan akhirnya dikeluarkan pd saat pemasakan. Jadi, sudah terbukti bahwa mie instan tak lengket karena minyak bukan disebabkan penggunaan zat lilin oleh produsen. Jangan termakan gosip lagi, ya!
4. Walaupun Bikin Kenyang, Tidak Baik Makan Nasi Putih dan Mie Instan Bersamaan
Makan mie instan dgn nasi putih memang Indonesia sekali ya rasanya. Pasti hampir seluruh orang Indonesia pernah memakan mie instan dgn campuran nasi putih ini, apalagi barisan anak kostan. Duo maut ni adlh penyelamat akhir bulan yg bisa membuat perut kenyang dan terganjal sampai malam.
Tapi ada kabar buruk nih untk seluruh anak kost di Indonesia, kombinasi mengenyangkan ni ternyata tak baik untk dikonsumsi terlampau sering. Mie instan dan nasi putih adlh sama-sama sumber karbohidrat yg cukup tinggi. Dalam satu porsinya saja, mie instan sudah mengandung 400 kalori. Kalau ditambah dgn nasi putih, kandungannya pun bertambah hingga 700 - 800 kalori. Padahal normalnya, manusia hanya membutuhkan 1.700 - 2.000 kalori saja per harinya. Itu pun harus dgn berbagai asupan gizi dan dlm 3 kali makan besar serta 3 kali makan ringan.
Selain menambah asupan kalori, perpaduan mie instan dan nasi putih ni jg dpt meningkatkan kadar gula darah dlm tubuh. Kalau terlalu sering dan terlampau banyak, badanmu tak hanya menjadi lebih gemuk tetapi jg berisiko terkena penyakit diabetes. Hiii… nggak mau ‘kan masih muda terkena diabetes? Oleh karena itu, mulai kurangi kombinasi mengenyangkan ini. Dan daripada disandingkan dgn nasi putih, lebih baik memakan mie instan dgn tambahan telur dan jg sayur.
5. Air Rebusan Mie Instan Tidaklah Berbahaya, Tapi Justru Mengandung Zat Gizi
Banyak kabar berseliweran yg menyatakan kalau mie instan harus direbus sebanyak 2 kali supaya tak ada lagi zat kimia di dalamnya. Selain itu, air rebusan mie instan yg pertama jg katanya tak boleh dijadikan kuah karena di situlah banyak terkandung zat kimia yg berbahaya bagi tubuh. Apakah kabar itu benar? Ternyata tidak, lho. Menurut Prof. Dr. F.G. Winarno, kabar mengenai bahayanya air rebusan mie instan yg pertama adlh salah. Justru, di dlm air rebusan pertama itulah terdapat kandungan zat besi, zinc, vitamin, dan betakaroten tinggi yg dibutuhkan oleh tubuhmu.
Pada proses pembuatannya, mie instan telah mengalami proses fortifikasi / penambahan zat-zat gizi dan vitamin yg diperlukan tubuh. Zat-zat gizi dan vitamin ni akan larut dan berpindah dari mie instan ke air pd saat perebusan. Maka dari itu, air rebusan mie instanlah yg justru memiliki kandungan gizi bagi tubuhmu. Kalau airnya dibuang dan diganti dgn yg baru, zat-zat gizi dan vitamin yg terkandung pun ikut terbuang dan hilang. Mie instanmu pun jadi makanan yg tak lagi memiliki nilai gizi yg cukup. Sayang sekali, ‘kan?
6. Di Awal Kemunculannya, Mie Instan Adalah Makanan Mewah
Sudah diketahui secara umum kalau mie instan itu sahabatnya anak kostan dan anak perantauan. Saat tak ada uang untk makan, mie instan selalu hadir sebagai pahlawan dan memberikan rasa mengenyangkan. Alasannya tak lain dan tak bukan adlh karena harganya yg murah.
Sebelum menjadi panganan sejuta umat seperti saat ini, dulu mie instan sebenarnya pernah menjadi makanan yg mewah. Mie instan lahir di Jepang dari tangan Momofuku Ando, pendiri perusahaan ramen instan Nissin. Pada tahun 1958, ramen instan pertama pun hadir dgn rasa ayam yg khas. Ramen instan ni diharapkan dpt menjadi panganan yg praktis dan dpt dimakan di mana serta kapan saja. Tapi saat itu yg umum ditemui di pasar swalayan adlh mie / udon yg fresh. Mie instan pun dianggap barang yg wah karena baru dan masih belum mudah ditemui. Hasilnya, harga ramen instan pun melambung hingga 6 kali lipat dari harga udon yg fresh. Mahal juga, ya?
Untungnya, saat ni harga mie instan sudah sangat bersahabat. Jadi, kita-kita yg anak kost bisa tetap menjadikannya pilihan terbaik di akhir bulan.
7. Mie Instan Mengandung Pengawet Dalam Kadar Tinggi? Ah, Mitos~~
Tidak dipungkiri, makanan dlm kemasan yg dijual di pasar swalayan pasti menggunakan pengawet supaya umurnya bisa tahan lama. Di Indonesia, telah ditetapkan penggunaan bahan pengawet secara aman hanya 250 mg saja per kilogramnya. Untuk mie instan sendiri, penggunaan bahan pengawet nipagin pd kecapnya hanya berjumlah 1 mg saja. Kadar yg sangat kecil, ‘kan?
Oke, itu pengawet untk kecapnya. Lalu bagaimana dgn pengawet yg terkandung dlm mie? Nah, sebenarnya, mie pd mie instan bisa menjadi sangat awet bukan karena pengawet kimia, tapi metode khusus yg diaplikasikan selama pembuatannya. Mie instan digoreng dgn teknik deep frying. Proses penggorengan ni dilakukan pd suhu yg tinggi, yaitu 140 - 160 derajat Celcius. Pada suhu ini, dpt dipastikan tak ada mikroba yg dpt bertahan hidup karena kadar air pd mie telah turun hingga 3% saja. Kalau tak ada mikroba, makanan pun tak akan busuk. Itu lho, sebenarnya, rahasia kenapa mie dlm kemasan mie instan bisa sangat awet.
8. Warna Kuning Pada Mie Instan Memang Didapat dari Pewarna Buatan. Tapi Jangan Parno, yg Digunakan Toh Bukan Pewarna Pakaian…
Harus diakui bahwa warna kuningnya mie instan memang tak didapat secara alami. Dalam pembuatannya, adonan mie instan ditambahkan zat pewarna makanan, yaitu Tatrazine (CH940). Zat pewarna ni sudah terserap dgn baik kok, jadi saat direbus tak akan luntur.
Zat pewarna Tatrazine ini adlh senyawa pigmen food grade dan sudah diberi izin untk digunakan sebagai pewarna makanan secara internasional oleh standar internasional Codex Alimentarius and World Health Organization. Secara nasional sendiri, pewarna makanan ni jg sudah diberi izin kok oleh BPOM RI. Jadi, bisa dipastikan bahwa zat pewarna ni aman untk digunakan. Lagipula, tak cuma mie instan saja yg menggunakan zat pewarna Tatrazine ini. Puding, kripik, sereal, minuman ringan, sup instan, selai, permen, jeli, serta yogurt kemasan jg menggunakannya.
9. Kalau Diibaratkan Pakaian, Mie Instan Itu Cuma Celana Dalam. Tidak Cukup Untuk Menutupi Seluruh (Kebutuhan Gizi) Tubuhmu.
Mie instan memang bukan makanan yg sempurna. Kandungan gizinya memang ada, tapi jumlahnya tak seberapa dan terbilang sedikit dibandingkan panganan lain. Untuk itu, mie instan tak bisa dimakan sendirian.
Nah, foto semangkuk mie instan lengkap dgn telur, daging ayam, dan sayuran pd kemasan bukanlah hanya sekadar pemanis saja. Namun, itulah saran penyajian yg dianjurkan oleh produsen dan para ahli gizi untk membuat mie instan menjadi panganan yg lebih lengkap. Jadi, jika ingin menyantap semangkuk mie instan, tambahkanlah bahan makanan lain sebagai pelengkap. Kamu bisa mencampurnya dgn telur rebus, sawi, wortel, / daging. Selain lebih sehat, rasanya jg pasti tambah nikmat.
10. Walaupun Mengandung Karbohidrat, Mie Instan Tetap Tak Bisa Menggantikan Nasi Atau Panganan Sumber Karbohidrat yg Lain
Kandungan karbohidrat pd mie instan memang sudah tak diragukan lagi keberadaannya. Walaupun begitu, mie instan hanya bisa dijadikan sebagai makanan bantu yg sifatnya sementara. Ini karena selain karbohidrat, mie instan mengandung lemak dlm kadar yg tinggi. Terbayang ‘kan kalau mengkonsumsi lemak tiap hari? Nggak cuma tubuhmu saja yg akan melebar, konsumsi lemak dan karbohidrat yg berlebihan jg dpt memicu timbulnya banyak penyakit, seperti diabetes, stroke, dan jantung. Kasihan sekali ‘kan tubuhmu yg masih muda jika harus menderita penyakit parah seperti itu?
Oleh karena itu, mie instan tak bisa dijadikan makanan pokok pengganti nasi / sumber karbohidrat yg lain. Kamu harus membatasi konsumsi mie instanmu. Cukup 3 kali saja dlm seminggu — itulah batas maksimal konsumsi mie instan yg dianjurkan.
****
Sekarang sudah tahu ‘kan fakta-fakta tentang mie instan? Jadi, jangan mudah termakan isu dulu ya. Eh, tapi jg jangan jadi terlalu sering mengonsumsi mie instan. Ingat, 3 kali seminggu sudah batas maksimal!
Sumber : HIPWEE.com
source : http://twitter.com, http://news.detik.com, http://9trendingtopic.blogspot.com
0 Response to "[Wanita] Kalau Sudah Tahu 10 Fakta Ini, Kamu Tak Perlu Takut Makan Mie Instan Lagi! "
Posting Komentar