
termotok.blogspot.com - Seringkali jika memasak pasta seperti spaghetti, berakhir dgn jumlah pasta yg lebih banyak dibandingkan dgn sausnya. Ini memaksa saya untk akhirnya menyimpan pasta sisa ni selama berhari-hari di kulkas.Tak terkecuali minggu lalu saat hendak membuat seporsi spaghetti saus udang yg resepnya pernah saya posting di JTT. Ketika sepiring besar pasta telah masuk ke dlm perut hingga seakan rasanya perut ni hendak meledak akibat kekenyangan, ternyata saya masih memiliki banyak sisa spaghetti rebus di panci. Selama empat hari spaghetti ni pun berakhir mendekam di dlm Tupperware di kulkas. Takut si pasta menjadi tak layak makan, saya pun menyulapnya menjadi spaghetti goreng yg bumbunya mirip dgn mie goreng a la Jawa. Bersama dgn udang, jamur dan daun kangkung, spaghetti goreng ni mantap rasanya dan tak kalah dgn versinya yg terbuat dari mie kuning.
Nah ide resep ni sebenarnya datang dari teman kantor saya, Ani, yg sering sekali membawa bekal sarapan di kantor berupa spaghetti goreng buatan Ibunya yg terkenal sedap. Ternyata ukuran helai spaghetti yg lebih besar dibandingkan mie kuning umumnya, dgn tekstur yg lebih kenyal serta tak mudah lembek kala dimasak, membuatnya sangat pas jika diolah menjadi mie godhok / mie goreng a la Indonesia. Mantap!
Angel Hair dgn Saus Seafood


Sebelum lanjut ke resep spaghetti goreng, maka ijinkan saya bercerita sejenak. Berbicara tentang mie goreng, selalu membuat saya teringat dgn masa kuliah di Jogya. Waktu itu saya tinggal di sebuah rumah kos di seputaran jalan Condong Catur, yg dimiliki oleh sepasang suami istri paruh baya. Kecuali masalah si Ibu Kos yg gayanya sedikit sangar dan galak, saya akui rumah kos tersebut cukup menyenangkan untk ditempati. Bangunannya relatif baru, lokasinya pun strategis dgn harga sewa yg terjangkau oleh budget Bapak saya yg pas-pasan.
Nah ketenaran Ibu Kos dgn kegalakannya sebenarnya seimbang dgn kehebatannya dlm memasak. Saya akui cita rasa makanan buatannya cukup lezat dan pas bagi lidah saya. Dalam satu kesempatan, dan sepertinya merupakan kesempatan satu-satunya, saat putra bungsunya diwisuda maka Ibu Kos pun mengundang kami dlm pesta selamatan sederhana yg diadakan di rumahnya. Untuk memudahkan anda membayangkan bentuknya maka rumah kos ni berbentuk huruf U dgn sebuah ruangan besar di bagian tengah U sebagai tempat tinggal pemilik kos. Dari acara itu saya tahu, masakan andalan beliau adlh fu yung hai, bronkos daging dgn buncis dan mie goreng. Momen makan gratis seperti ni terus terang selalu ditunggu oleh kami semua, para anak kos yg berkantong pas-pasan.


Selama acara berlangsung si Ibu pun berjalan mondar-mandir seakan mengecek porsi makanan di piring kami. Walau rasa-rasanya saya ingin menumpuk mie goreng di piring hingga setinggi gunung Fuji, tapi tatapan angker Ibu Kos membuat saya 'jeper' juga. "Bagaimana rasa masakan Ibu"?! Gelegar pertanyaan Ibu Kos membuat saya hampir tersedak sendok. Ibu Kos memang terkenal selalu berbicara dgn suara yg lantang dan keras. Seakan sebuah paduan suara yg kompak maka puja dan puji akan kelezatan masakan beliau ramai-ramai kami tebarkan ke udara. "Wah, masakan Ibu memang tak ada duanya, " / "Ini fu yung hai terenak yg pernah saya makan Bu, " / "Kalau Ibu buka restoran pasti laris manis!" Pujian setinggi langit ni bukan tanpa maksud, selain membuat kami bisa menambah porsi makan hingga dua kali lipat tanpa risiko dipelototi dan dicap rakus, jg untk membangun harapan agar diundang lagi dlm acara makan berikutnya, di lain kesempatan yg entah kapan datangnya. ^_^
Ibu Kos pun terlihat tersenyum, dan wajahnya yg selalu merengut mendadak menjadi cerah. "Karena kalian suka dgn masakan Ibu, bagaimana kalau Ibu buka warung makan di depan kos? Daripada kalian capek-capek harus beli makan jauh-jauh kan"? Saya langsung berhenti mengunyah dan melirik ke beberapa teman yg duduk tak jauh dari situ. Semua terdiam, tak tahu harus berkomentar apa tapi saya tahu apa yg berkecamuk di dlm kepala mereka. Tinggal di kos yg pemiliknya membuka warung sama artinya dgn bencana! Karena jika dagangannya tak dibeli Ibu Kos pasti akan kesal hatinya. Tapi kalau harus terus-terusan membeli bagaimana jika mulut ni dilanda rasa bosan akan makanan yg itu-itu saja? Atau harganya lebih mahal dibandingkan warteg tetangga? Benar-benar buah simalakama.
![]() |
Kangkung |
![]() |
Udang kupas |
Anyway busway, bulan berikutnya si Ibu pun membuka warung tepat di depan pintu gerbang kos. Menu andalan beliau apalagi kalau bukan mie goreng dan fu yung hai. Hari pertama, minggu pertama dan bulan pertama sejak beliau membuka warung itu kualitas masakannya masih terjaga, variasinya pun lumayan banyak walau kalau dibandingkan dari sisi harga lebih mahal dibandingkan warung lainnya. Bulan kedua, variasi masakan mulai berkurang jauh, beberapa anak kos pun mulai berhenti membeli di warung tetapi saya termasuk yg masih tetap setia walau mulai merasa bosan. Mendekati akhir bulan kedua, mie goreng andalan yg cukup saya sukai mendadak mengalami perubahan. Sayuran yg umum digunakan sebagai campuran mie seperti kol, sawi, dan wortel berubah menjadi bayam. Ibu Kos pun gencar memberikan sosialisasi bahwa mie goreng bayam lebih sedap rasanya dan sehat. Usut punya usut ternyata bayam-bayam yg digunakan adlh bayam kampung yg banyak tumbuh di pelataran halaman kos! Wah ni sih alasan pengehematan, gosip kami tiap kali membicarakan warung kos.

Walau mie bayam buatan Ibu Kos rasanya menurut saya cukup enak tapi tekstur bayam yg empuk lama-lama membuat eneg. Puncaknya saat teman kampus saya, Novi, berkunjung ke kamar kos saya, dia menolak mentah-mentah mie goreng bayam yg menjadi andalan warung Ibu Kos. "Apaan sih ni Ndang? Mie goreng pakai bayam kayanya gak oke banget rasanya. Aneh"! Komentarnya. "Masa sih Nop"? Gumam saya sambil tetap menyendokkan mie ke dlm mulut. Kadang-kadang indra perasa saya sering tak berfungsi terutama saat perut terasa lapar, sehingga rasa makanan hanya ada dua: enak dan enak sekali. Entah karena sugesti akibat mendengar pendapat Novi, / memang saya sudah dlm taraf super eneg, di bulan ketiga saya pun berhenti membeli di warung tersebut. Tampang Ibu Kos yg selalu merengut tampak semakin tak sedap saat kami berpapasan, tapi kami tetap tak perduli. Di bulan ke-empat warung pun tutup dgn sukses ketika hampir sembilan puluh persen anak-anak kos tak ada yg membeli di sana. Bagi saya sendiri, ada satu kenangan yg tertinggal di dlm benak tiap kali teringat dgn mie goreng bayam, yaitu rasa eneg yg menyesakkan perut. ^_^

Kembali ke spaghetti goreng yg kali ni saya posting. Menambahkan kangkung ke dlm pasta bukan menjadi maksud saya untk mengulang memori lama akan mie goreng bayam. Kebetulan sekantung kecil kangkung telah lama mendekam di kulkas, selain itu saya suka dgn tekstur kangkung yg cruncy dan 'krenyes-krenyes'. Jika anda penggemar mie kangkung yg cukup terkenal di Jakarta, maka anda pasti tahu bahwa mie dan kangkung merupakan kolaborasi yg sedap. Masakan satu ni terbuat dari mie rebus dgn potongan ayam dan kangkung di dalamnya, saya pernah menampilkan resepnya sebelumnya di JTT, silahkan klik pd link di bawah. Kunci utama memasak kangkung adlh jangan menumisnya terlalu lama hingga kangkung menjadi terlalu lunak. Ketika sayuran ni terlihat layu di dlm tumisan bumbu, segera masukkan spaghetti dan campur dgn baik. Kangkung akan melanjutkan pengempukannya di dlm masakan yg panas.
Selain kangkung saya menggunakan jamur champignon di dlm kaleng, dan udang kupas. Tentu saja bahan-bahan ni tak pakem, anda bisa menggantinya dgn aneka sayuran di kulkas / bahkan bayam, jika anda berminat untk mencobanya. Proteinnya selain udang, anda bisa menggunakan irisan daging ayam, cincangan daging sapi / aneka seafood lainnya. Selebihnya maka membuat spaghetti goreng ni sangatlah mudah. Berikut resep dan prosesnya ya!
Mie Kangkung - Mie Kuah yg Segar dan Sehat

Spaghetti Goreng dgn Kangkung, Jamur dan UdangResep hasil modifikasi sendiri
Untuk 3 porsi
Tertarik dgn resep berbahan pasta lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Spaghetti Casserole - Kenyang, Lezat, Puas!
Spaghetti Meatballs
Angel Hair dgn Saus Seafood
Bahan: - 200 gram udang kupas, bisa diganti dgn irisan ayam, daging sapi cincang, irisan sosis / smoked beef - 6 buah jamur champignon kaleng, iris tipis. Bisa diganti dgn jamur segar dan jenis jamur lainnya - 1 batang daun bawang rajang halus - 1/2 buah paprika merah, potong kotak kecil - 1/2 buah paprika hijau, potong kotak kecil - 2 buah cabai hijau besar, buang bijinya dan rajang halus - 1 ikat kangkung, ambil bagian pucuk muda dan daunnya saja - 400 gram spaghetti yg sudah direbus hingga al dente
Bumbu: - 1 sendok makan minyak untk menumis - 5 siung bawang putih, cincang halus - 1/2 sendok teh merica bubuk - 1 sendok makan saus tiram - 3 sendok makan kecap manis
- 2 sendok makan saus tomat botolan
- 1 sendok makan saus sambal botolan - 1 sendok teh garam, tambahkan jika kurang asin
Pelengkap: - keju cheddar parut secukupnya (optional)
Cara membuat:

Siapkan semua bahan. Rebus spaghetti hingga al dente, alias pas keempukannya, jangan terlalu lunak dan jangan pula terlalu keras. Siangi kangkung, ambil pucuk dan batang muda serta daunnya saja. Cuci bersih. Sisihkan.

Siapkan panci, / wajan lebar. Panaskan 1 sendok makan minyak, tumis bawang putih hingga harum dan matang, aduk-aduk selama bawang ditumis, gunakan api sedang saja. Jaga jangan sampai bawang menjadi gosong.
Masukkan udang, tumis hingga berubah warnanya, tambahkan irisan jamur, aduk dan masak hingga air di dlm tumisan menyusut. Masukkan saus tiram, kecap manis, merica dan garam, aduk hingga rata.

Masukkan semua sisa bahan lainnya kecuali spaghetti, aduk hingga kangkung dan sayuran lainnya layu. Jangan berlebihan memasak sayuran, jika telah layu maka sayur telah cukup ditumis.
Masukkan spaghetti rebus, aduk rata dan masak selama 1 / 2 menit hingga semua bahan matang dan bumbu meresap. Cicipi rasanya, sesuaikan garam dan kecap manis. Angkat.

Sajikan panas-panas dan taburkan keju cheddar parut secukupnya jika suka. Super yummy!
other source : http://solopos.com, http://justtryandtaste.com, http://dailymotion.com
0 Response to "[Dessert] Spaghetti Goreng dengan Kangkung, Jamur dan Udang"
Posting Komentar