This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil

Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
termotok.blogspot.com - Perubahan psikologis pd ibu hamil pasti terjadi selama masa kehamilan. Tanpa sebab yg jelas , tiba-tiba saja ibu hamil merasa sangat sedih bahkan sampai menangis. Di waktu yg lain, ibu malah merasa gembira sekali sampai tak henti tersenyum. Ada apa, ya? Begitulah, kalau sedang hamil. Penyebabnya apa? Apalagi kalau bukan perubahan hormon yg terjadi selama masa kehamilan.

Sebenarnya kondisi biologis tiap orang, khususnya kondisi hormon pd tubuh, memberikan pengaruh pd kondisi psikologis seseorang. Dengan demikian bisa dikatakan, kondisi ni tak hanya terjadi pd ibu hamil, tetapi jg dpt dialami oleh semua orang. Itulah mengapa, jika terjadi perubahan hormon dlm tubuh, seperti pd ibu hamil, dpt menimbulkan perubahan kondisi psikologis pd orang tersebut yg mengakibatkan pula adanya perubahan perilaku.

Khusus pd ibu hamil, perubahan psikologis jg dpt terjadi karena ada perubahan pd fisiknya, baik yg terlihat langsung maupun yg tak langsung. Contoh : perut yg membesar, kebutuhan asupan gizi yg meningkat sehingga sering merasa lapar, meningkatnya sensivitas pancaindra untk melindungi janin sehingga ibu mudah merasa tak nyaman pd hal-hal tertentu, / adanya keterbatasan untk bergerak. Perubahan-perubahan tersebut membuat ibu tak bisa menjalani kehidupannya sama seperti ketika tak hamil.

Adanya perubahan fisik membuat ibu harus menyesuaikan diri kembali dgn kondisi-kondisi yg baru dan berbeda tersebut. Proses adaptasi psikologis pd ibu hamil tersebut tak sama pd tiap orang. Ada orang yg dpt menerima perubahan diri tersebut dgn baik, tetapi ada jg yg menolak, bahkan tak menerima kondisi yg dialaminya. Proses penyesuaian diri inilah yg dpt berkontribusi terhadap berbagai hal yg mempengaruhi kondisi psikologis ibu hamil.
Aneka Bentuk Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Ada berbagai perubahan psikologis yg kerap muncul di masa kehamilan, di antaranya dlm bentuk kerap mimpi buruk, sebal dgn suami, pemarah dan ngidam aneh-aneh.
  1. Kerap Mimpi Buruk. Saat hamil, seringkali ibu menjadi lebih rapuh karena ibu merasakan berbagai kekhawatiran dan ketakutan. Misalnya, aktivitas sehari-hari yg dilakukan dan dikhawatirkan dpt membahayakan janin. Rasa khawatir tersebut sampai terbawa tidur dlm bentuk mimpi. Jadi, mimpi yg muncul saat tidur, bukan tak mungkin merupakan representasi dari kekhawatiran dan ketakutan tersebut, / bahkan muncul sebagai mimpi buruk. Memimpikan ketakutan tersebut adlh hal yg wajar dan bisa digunakan untk mempersiapkan diri pd kehidupan nyata. Hanya saja, ibu harus yakinkan diri bahwa hal tersebut bukan kenyataan yg pasti akan terjadi ketika bayi lahir. Penyebab lainnya, ketidakpastian tentang peran barus sebagai ibu bisa jadi memunculkan mimpi tentang ketidakmampuannya dlm merawat anak. Tak hanya itu, ibu jg seringkali bermimpi bahwa ia terjebak. Hal ni bisa merepresentasikan ketakutan dan kekhawatiran akan masa depan, apakah bayinya nanti akan mempengaruhi kehidupannya sehari-hari kelak. Memimpikan tentang jenis kelamin bayi, bisa jadi merupakan preferensi ibu terhadap jenis kelamin anak yg diinginkan.
    Seburuk apapun mimpi yg dialami ibu hamil, yg perlu diingat adlh hal tersebut wajar adanya dan bisa dibilang normal. Untuk mengatasi, sebaiknya ibu menceritakan rasa khawatir / takutnya kepada pasangan / teman. Dengan bercerita dpt mengurangi kekhawatiran ibu.
  2. Sebal Pada Suami. Kondisi ni tak selalu muncul pd semua ibu hamil. Namun, jika ibu mengalami perubahan perasaan terhadap suami, besar kemungkinan karena terjadinya perubahan emosi yg ekstrem dan bergejolak dlm diri ibu. Ketika hamil, ibu bisa jadi lebih bergantung pd suami dan mengkhawatirkan keberadaan serta kesigapan suami dlm membantu ibu melewati masa-masa kehamilannya. Di tambah lagi dgn rasa kurang percaya diri ibu karena perubahan fisik yg dialami, sehingga muncul keraguan apakah suami masih tertarik padanya. Implementasi dari perubahan dan gejolak emosi ni bisa beragam, salah satunya muncul sebagai reaksi mekanisme pertahanan diri dan justru bersikap negatif terhadap suami. Untuk mengatasinya, ibu hendaknya menumbuhkan rasa percaya kepada pasangannya. Lakukan dialog dgn pasangan sehingga mengetahui sikap pasangan terhadap dirinya. Tumbuhkan keyakinan dpt menciptakan hubungan yg sehat dgn pasangan.
  3. Pemarah. Munculnya sifat pemarah karena ibu merasakan ketidakpastian akan masa depan, keraguan akan kemampuannya dlm menjadi seorang ibu kelak, serta menurunnya rasa percaya diri. Semuanya itu dpt membuat ibu menjadi lebih sensitif terhadap hal-hal yg terjadi di sekelilingnya. Ditambah lagi dgn segala ketakutan dan kekhawatiran, baik tentang kehamilannya maupun janin yg dikandung dan masa depannya, bisa jadi membuat ibu hamil lebih sensitif perasaannya sehingga mudah tersinggung.
    Untuk mengatasinya, cobalah banyak bercerita tentang masalah-masalah yg ibu alami kepada konselor / teman. Aktivitas ni dpt membantu ibu mengatasi perasaan-perasaannya dan membantunya melewati masa-masa sulit tersebut. Emosi / kondisi psikologis seseorang jg bergantung pd kondisi fisiknya, sehingga beristirahat yg cukup jg dpt membantu kondisi psikologisnya.
  4. Ngidam Aneh-Aneh. Sampai saat ini, penjelasan tentang munculnya ngidam pd masa kehamilan, belum dpt dipastikan dgn jelas. Beberapa penjelasan yg coba diberikan adlh terjadinya perubahan hormon dlm tubuh, sehingga mengubah sensitifitas indra perasa terhadap stimulus-stimulus tertentu. Jika bukan hal yg membahayakan ibu ataupun janin, dan tak mengganggu kesehatan, maka tak ada salahnya sesekali dituruti keinginannya, karena hal ni dpt membuat ibu merasa kebutuhannya terpenuhi. Tetapi sesekali alangkah baiknya jg bila ibu mencoba untk tak menurutinya dan mencoba mengontrol diri. Sekali lagi, membicarakan perasaan yg dirasakan ibu kepada seorang konselor / teman, dpt membantu ibu mengatasi perasaan-perasaannya, termasuk tentang mengidam.
Perubahan Per Trimester
Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Perubahan psikologis pd ibu hamil dpt berlangsung semenjak awal kehamilan. Dengan mengetahui adanya janin yg mulai berkembang dlm tubuhnya, bisa jadi malah menimbulkan berbagai emosi pd ibu. Mulai rasa senang dan bahagia hingga adanya kecemasan dan ketakutan akan hal-hal yg mungkin mengganggu calon bayinya.

Kondisi tersebut tak bisa disamakan pd semua ibu hamil, mengingat kondisi tiap orang berbeda-beda. Tetapi secara psikologis, masa-masa awal kehamilan adlh masa awal penyesuaian diri. Dengan demikian, wajar bila terjadi perubahan psikologis. Tapi semakin lama, pd umumnya ibu hamil lebih dpt menyesuaikan diri dgn kondisi kehamilannya, sehingga lebih dpt mengatasi kendala-kendala dari kehamilan yg mungkin muncul.

Perubahan psikologis pd trimester pertama belum dpt dilihat jelas secara kasatmata, tetapi cukup signifikan. Pada awal masa kehamilan ini, mungkin saja ibu merasa kecemasan akan kehilangan bayinya, / ketakutan akan hal lainnya. Suatu hal yg wajar jika ibu mengalami perubahan yg ekstrem dan bergejolak. Untuk mengatasi perubahan tersebut, hendaknya ibu berbagi cerita dan mengungkapkan segala perasaanya kepada konselor / seorang teman. Kegiatan ni pastinya dpt membantu meringankan perasaan tak nyaman yg terjadi. Selain itu, pd masa ni sangat disarankan untk banyak beristirahat.

Ketika stress dan kecemasan pd trimester pertama sudah lewat, maka dimulailah perubahan emosi pd trimester kedua. Umumnya emosi yg dirasakan pd trimester kedua cenderung kurang intens dibandingkan trimester pertama. Namun, karena mulai terlihat perubahan fisik, yaitu membesarnya perut, bisa jadi ibu hamil mulai merasa sadar diri (self-conscious) tentang berat badannya sehingga bisa membuatnya merasa kurang percaya diri. Selain itu, bisa jadi ibu hamil semakin merasa bergantung pd pasangannya. Pada trimester ini, ibu mulai memiliki banyak kebutuhan dari biasanya dan bisa jadi khawatir, apakah pasangan selalu sedia untk dirinya, apakah pasangan masih tertarik pd dirinya dan dpt mendukungnya selama masa hamil. Jika hal ni terjadi, baiknya ibu membicarakan secara mendalam dgn pasangan tentang kekhawatirannya dan konsep-konsep yg salah.

Masuk trimester ketiga / akhir, ibu mulai mempersiapkan diri untk melahirkan dan sudah membiasakan diri dgn perubahan fisik yg signifikan. Namun, bukan berarti ibu sudah bebas dari masalah psikologis, justru pd masa ni muncul kecemasan baru, yaitu kekhawatiran akan kehadiran bayi serta kekhawatiran akan proses persalinan yg akan dijalani.

Untuk mencegah munculnya kekhawatiran tersebut, baiknya ibu banyak membaca agar mendapatkan banyak informasi tentang proses melahirkan serta untk mempersiapkan diri dlm menerima kehadiran bayi. Membaca dpt membantu calon ibu mengatasi emosinya yg tak menentu. Atau, bercerita kepada teman yg lebih berpengalaman jg dpt membantu. Jika ibu membutuhkan informasi / bacaan lebih lanjut mengenai proses kehamilan dan melahirkan, ibu dpt mengunjungi situs berikut ni ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

source : http://liputan6.com, http://google.com



0 Response to "Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *